Gubernur Panggul Sendiri Padi di Pundaknya

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Secara geografis, Kepri didominasi oleh lautan. Namun hal ini diminta Gubernur Kepri, H Nurdin Basirun bukan penghambat untuk bisa unggul di sektor pertanian.

Gubenur menegaskan hal itu saat panen padi bersama PT Nirwana Lan Agrotek dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Poyotomo, Kabupaten Bintan, Sabtu (18/8). Menurutnya, Kepri bisa mengembangkan sektor pertanian dan ekonomi kerakyatan.

Kegembiraan dirasakan Gubernur atas panen di Poyotomo, karena baginya itu membuktikan bahwa sumber daya di Kepri dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Dia sangat bersyukur, karena setiap petani di Poyotomo ini berhasil mengelola lahan yang ada dengan baik.

Untuk itu Gubernur mengapresasi kepada para petani yang telah berhasil mengolah sawah dan ladang, sehingga sukses menggarap lahan pertanian hingga panen sekarang ini. “Petani dan BPTP Kepri, telah memberikan kontribusi nyata terhadap upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi,” kata Nurdin.

Pada kesempatan ini, Gubenur turun ke lahan yang dipanen kemudian memanggul sendiri tumpukan padi yang masih menempel di batangnya. Caping atau penutup kepala khas petani menutupi kepala Gubernur, menjadikan dia perhatian seluruh undangan dan warga yang hadir kala itu.

Sementara itu, Wakil Bupati Bintan Dalmasri Syam menyampaikan terima kasih kepada Gubernur yang telah ikut membantu para petani di Bintan. Dalmasri menceritakan kalau dirinya dan para petani termotivasi oleh Gubernur karena kebutuhan dan keperluan petani selalu disiapkan Pemprov Kepri.

Proses panen padi di lokasi pertanian Poyotomo yang dihadiri Wabup Dalmasri Syam dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun. F-humasbintan

“Lahan pertanian kita memang tidak seluas di Pulau Jawa, tapi sejatinya kita punya potensi itu. Tinggal bagaimana kita melakukan inovasi berkesinambungan agar potensi itu benar-benar bisa dimanfaatkan. Ini salah satu contohnya,” ujar Dalmasri..

Padi yang dikembangkan merupakan jenis padi Infara 2 yang umurnya mencapai 120 hari sebelum memasuki masa panen. Tahun 2017 lalu, Kelompok Tani Poyomakmur panen perdana mencapai 5,2 ton. Tahun ini, panen diperkirakan mencapai 5,8 ton.

Robinson Putra dari BPTP Kepri menerangkan, Kelompok Tani Poyomakmur ini merupakan binaan BPTP bersama Dinas Pertanian. Melihat kondisi tanah yang mengandung banyak zat besi, maka metode penanaman menggunakan teknologi pencucian serta pengairan tersaring. (mat)

Loading...