ANAMBAS (suarasiber) – Operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik) SDN 014 Landak terhambat jaringan internet untuk menginput data. Bantuan perangkat WiFi dari Pustekkom Kemendikbud kini tak berfungsi.
“Bantuan kami terima tanggal 21 Mei 2017, ada buktinya penandatanganan berita acara oleh kepala sekolah kami. Hanya delapan bulan peralatan tersebut berfungsi, selebihnya tak ubahnya pajangan,” tutur Pipit, Operator Dapodik di SDN 012 Landak kepada suarasiber, Sabtu (25/8/2018).
Diakuinya, kondisi tersebut membuat pekerjaanya sebagai penginput data tertunda. Untuk mengakalinya, Pipit harus numpang di sekolah lain yang jaringan WiFinya lancar.
Namun hal itu juga tidak menuntaskan masalah seutuhnya, karena di sekolah lain tak jarang koneksi internetnya lemah. “Banyak pengguna sinyal, jaringan menjadi lelet,” kata Pipit.
WiFi sangat membantu tugas Operator Dapodik seperti dirinya. Namun ia hanya pasrah, sebab batas waktu yang tertera di berita acara hanya sampai 31 Desember 2017. Sampai saat ini tak ada kabar kapan kembali diaktifkan.
“Sering sih kedatangan tamu dari Dinas Kominfo Kabupaten Anambas, tetapi tak pernah ada pembahasan terkait pengaktifan kembali jaringan WiFi di sekolah kami,” Pipit mengeluhkan.
Kepala SDN 012 Landak, Hardianti membenarkan pernyataan Pipit. Senada dengan Operator Dapodik itu, WiFi sudah menjadi kebutuhan di dunia pendidikan. “Setiap guru sudah harus menggunakan SIM PKB, dan itu menggunakan jaringan internet,” terangnya.
SIM PKB adalah kependekan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Dampak yang harus ditanggung guru dan tenaga kependidikan pun terbilang cukup berat, jika mereka tidak terdaftar di SIM PKB.
“Semoga dengan berita ini suara kami direspon. Kami berharapan fasilitas WiFi kembali diaktifkan,” harapan Hardianti. (hs)
