Serikat Media Online Luncurkan News Room

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III/Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang direncanakan dibuka Menteri Komunikasi Rudiantara, 25 – 27 Juli di Jakarta akan diisi beragam agenda agenda, salah satunya meluncurkan news room.

SMSI News Room ini diprakarsai Ketua SMSI Auri Jaya. Pada dasarnya SMSI News Room adalah ruang berita, tempat bagi jurnalis–baik itu reporter, editor, redaktur, dan produser, beserta dengan staff lainnya–bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan berita yang selanjutnya dipublikasikan melalui koran atau majalah, atau dipancarkan melalui televisi, kabel, atau radio. Dengan kata lain, alur kerja sebuah media dari mulai pengumpulan berita hingga mempublikasikannya di media massa.

Saat ini news room sudah pada generasi 4.0. News room ini tidak perlu banyak sumber daya manusia, jurnalis bisa langsung mempublikasikan liputannya. Redaktur hanya memantau dan memberi masukan tentang apa yang ditulis sang jurnalis, serta memikir konsep berita. News Room Generasi 4.0 akan efektif bila ditunjang divisi riset yang mumpuni.

Pengendalian (controling) di redaksi dengan dua metode yakni Pre-Treatement, artinya menitikberatkan peran redaktur untuk memfilter dan menyunting bahasa dan konten reportase. Juga Post-Treatement, peran redaktur hanya memberi kritik dan masukan terhadap reportase jurnalis yang telah dipublikasikan di media massa.

Tingkat kepercayaan kepada jurnalis dalam News Room Generasi 4.0 cukup tinggi. Memiliki kemampuan yang baik dalam keredaksian dan apa yang ditulisnya bisa dipertanggung jawabkan kepada publik. Konsep ini, salah satunya diterapkan di Selandia Baru, sebuah media massa di sana hanya memiliki 30 jurnalis. Namun, media massa ini mampu menghasilkan 1.600 halaman konten dalam seminggu. Sedangkan di Indonesia, media massa koran yang memiliki 500 orang jurnalis, hanya mampu menghasilkan konten 32 halaman per hari atau 224 halaman per minggu.

Lalu seperti apa news room generasi sebelumnya? News Room Generasi 1.0 merupakan alur kerja dengan banyak jurnalis, banyak redaktur, dan banyak media massa. Dalam alur kerja ini, masing-masing jurnalis mengumpulkan berita untuk redaktur dan media massa yang spesifik. Bukan hanya spesifik secara jenis medianya saja, tetapi juga spesifik secara jenis beritanya juga, baik di tingkat jurnalis maupun di tingkat redaktur. Sehingga News Room generasi pertama mensyaratkan banyak sumber daya manusia.

Sedangkan pada News Room Generasi 2.0 tidak memerlukan banyak jurnalis yang spesifik terhadap media. Jurnalis dituntut mampu membuat berita untuk berbagai media massa. Sedangkan yang bertugas memilah berita dan bekerja spesifik sesuai jenis medianya adalah redaktur.

Nah pada News Room Generasi 3.0 strukturnya lebih ramping lagi. Dalam alur kerjanya, tidak hanya jurnalis yang dituntut mampu membuat berita untuk berbagai media massa, tetapi juga sang redaktur. Redaktur dituntut untuk mampu menguasai pengolahan informasi untuk berbagai jenis media massa. Tentu saja, alur kerja ini tidak mensyaratkan banyak sumber daya manusia.

SMSI sendiri cenderung untuk menggunakan News Room Generasi 3.0. Alasannya, masih minimnya ketersediaan database dan konten yang dimiliki di Indonesia. Terlebih News Room 4.0 membutuhkan data dan konten internet yang terekam dengan baik.Namun dalam perkembangannya kedepan, news room SMSI akan menyiapkan divisi riset dan mengelaborasi dalam CMS yang dimilikinya sehingga bermetaformosis menjadi news room 4.0.

“SMSI News Room bukan kompetitor para pemilik media siber, melainkan bersinergi dan bekerja untuk banyak media. Berita yang dipilih harus layak dipublikasikan di media tertentu. Bahasanya harus cocok untuk segmentasi media anggotanya. Ini teroboson yang spektakuler untuk memperkuat jejaring media siber,” terang Auri Jaya. (mat)

Loading...