Kumpulan gelandang serang menjadi gelombang serangan Brasil terasa menakutkan. Trio Neymar-Coutinho-Willian akan memanjakan striker Jesus dalam membongkar lini pertahanan Swiss.
Peran Countinho lebih banyak menyerang lewat tusukan kedalam, sementara Neymar dan Willian lebih memanfaatkan lebar lapangan.
Jika aliran bola ke Jesus tersekat, maka one-two touch akan dikembangkan dalam upaya membuka celah pertahanan lawan sambil berharap adanya pelanggaran.
Over-lapping yang akan dilakukan kedua wing-back mereka yaitu Marcello dan Fagner akan menambah variasi serangan serta tekanan yang bertubi-tubi.
Swiss dengan motor serangan Shaqiri dan Granit akan lebih banyak melakukan serangan balik dengan umpan panjang ke sektor lini pertahanan Brasil.
Striker Seferenovic lebih banyak menunggu di kotak penalti lawan. Upaya ini untuk menahan Thiago Silva maupun Miranda agar tidak leluasa naik membantu serangan Brasil.
Upaya lain yang sering dilakukan oleh anak asuh pelatih Tite yaitu dengan memaksimalkan adanya free kick. Brasil punya banyak eksekutor yang bisa mengoptimalkan menjadi sebuah gol.
Pelatih Petrovic jelas tidak akan menginstrusikan anak asuhnya untuk bermain terbuka. Minimalisir ruang gerak pemain Brasil menjadi solusi terbaik agar tidak kebobolan.
Berlangsung di stadion Rostov Arena, penikmat bola tentu berharap adanya gol. sebuah keinginan yang wajar dengan kualitas pemain yang dimiliki oleh pelatih Tite, hal itu sangat dimungkinkan. (*)
Prakiraan susunan pemain:
Brazil:
Alisson; Danilo, Thiago Silva, Miranda, Marcelo; Casemiro, Paulinho, Philippe Coutinho; Willian, Gabriel Jesus, Neymar.
Swiss:
Sommer; Lichtsteiner, Schaer, Akanji, Rodriguez; Behrami, Xhaka; Shaqiri, Dzemaili, Zuber; Seferovic.
Oleh Bung Chris
