Merekam Bahagia di Depan 1000 Patung Dewa

Loading...

Sekelompok gadis remaja berteriak, lalu melompat bersamaan. Di sudut lain, seorang gadis video calling dengan kekasihnya. Di sudut lain lagi, sepasang kekasih sibuk berswafoto. Sementara 1.000 patung dewa mengawasi mereka.

Nurali Mahmudi – Tanjungpinang

Entah siapa yang mengawali mengupload deretan begitu banyak patung di media sosial beberapa waktu lalu. Yang pasti sejak saat itu warganet dihebohkan dengan ikon wisata baru Tanjungpinang. Patung 1.000 wajah.

Patung utama, di belakangnya adalah lorong masuk ke halaman luas dengan latar belakang patung 1.000 wajah. F-man

Lepas dari 1.000 patung dewa, lokasi Vihara Ksitigarbha Bodhisattva memang menenangkan jiwa yang tengah letih. Letih bekerja, letih karena cinta, letih karena harta. Setidaknya bisa mengurangi beban di kepala, meski sekian persen saja.

Dibangun seolah menantang ketinggian, dipuncak bukit di Batu 14 arah Kijang, tepatnya di Simpang Jalan Asia Afrika. Dari simpang belok kanan, kira-kira 20 menit akan terlihat kemegahan tempat ibadah yang kini juga populer sebagai tempat wisata itu.

Lewatilah gapura pertama, akan ditemui pintu masuk kedua berupa terowongan di kaki bangunan yang terlihat sederhana di bagian bawahnya. Namun, cobalah perhatikan ornamen di puncaknya, di atapnya. Ornamen khas Buddha dengan warnanya yang cerah. Tinggi. Sayang pintu tengganya ditutup untuk pengunjung umum.

Patung di sebelah kanan dan kiri halaman utama, sayang untuk dilewatkan begitu saja. F-man

Jangan menyesal ke Patung 1.000 wajah. Begitu keluar dari terowongan, sebuah halaman cukup luas menjadi semacam altar untuk peragaan gaya dan ekspresi para pengunjung. Di sinilah para gadis muda tadi berteriak dan melompat. Lalu seseorang dimintai tolong mengabadikannya. Butuh lompatan berkali-kali agar hasil foto tampak bagus. Apalah daya, hanya mengandalkan kamera ponsel, akhirnya para gadis menyerah setelah sekian kali foto hasilnya ya begitu begitu saja.

“Happy, Bang. Lokasinya bagus banget,” seru mereka bersamaan.

Penampakan patung 1.000 wajah sebenarnya bisa dilihat di halaman ini. Lihatlah pada sisi kanan dan kiri. Patung-patung manusia dari batu ditata berjajar. Seolah berkata, ssst, silakan datang namun berlakulah sopan.

Berada di ketinggian dengan lingkungan seperti ini, tak heran Patung 1.000 Wajah banyak dikunjungi wistawan mancanegara. F-man

Lalu ada patung naga di atas kolam berair. Selanjutnya, nikmatilah 1.000 patung yang tak ada satupun memiliki ekspresi sama pada wajahnya. Patung-patung yang dikirim langsung dari pengrajinnya di Tiongkok sana. Sebenarnya bentuk tangannya juga berbeda-beda, ada yang hanya mengepal, menyembah, memegang benda dan sebagainya.

Deretan patung yang semuanya dibiarkan memiliki warna batu aslinya ini terpampang dari ujung halaman kiri hingga kanan. Ada undakan atau tangga yang letaknya semakin ke belakang semakin tinggi. Di situlah patung-patung ini disusun. Sehingga patung yang lokasinya di deretan paling belakang pun terlihat dari depan. Maaf, tidak bisa memegangnya karena dibatasi pagar bunga dan pagar besi dengan bagian atas dilengkapi mata tombak. Kecuali nekat dan disuruh keluar satpamnya…

Tampak begitu gagahnya bangunan dengan terowongan sebagai pintu masuk ke halaman utama. F-man

Di samping halaman tadi, ada sudut-sudut lain yang elok dijadikan latar belakang berfoto. Ada air kolam, ada tumbuhan peneuh tentu saja. Ada taman tempat duduk santai.

Bila belum puas, langkahkan kaki saja ke vihara. Lokasinya bersebelahan dengan bangunan tinggi yang ada terowongannya, sebagai pembatasnya adalah taman hijau. Melangkah ke atas, menuju vihara seperti menapak langit. Tak percaya, balikkan badan, dan lihatlah lembah, bukit, yang lokasinya entah berapa jauh dari tempat wisata ini, terbentang luas di hadapan mata.

Di samping kanan vihara, patung Budhha ditempatkan pada bangunan tersendiri. Ada kolam di depannya, lalu di ujung halaman terdapat relief tiga dimensi yang cukup menarik perhatian para pengunjung.

Ingin menghitung sendiri berapa jumlah total patung-patung yang berderet rapi ini? F-man

Jangan heran jika ke sini akan mendengar beragam bahasa. Kalau bahasa daerah suku lain di Indonesia mungkin pernah Anda dengar. Maklum, Patung 1.000 Wajah ini termasuk tempat yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara.

Tiongkok, Korea, Hongkong, Eropa, atau tetangga dekat Singapura dan Malaysia.

“Datang Sabtu atau Minggu, atau Imlek, ramai,” tutur seorang petugas vihara.

Rata-rata, yang berfoto-foto, berpasang-pasangan, atau rombongan keluarga wajahnya bahagia. Kalau turis agaknya tak ada alasan untuk tak bahagia, datang dari jauh disuguhi bangunan dan lokasi yang aduhai, kalau tak bahagia mungkin ada penyebab lain. Sariawan, sakit gigi atau sejenisnya.

Lihat latar belakang gapura pertama ini, terbentang langit biru menandakan betapa tinggi tempat yang dipilih untuk membangun Patung 1.000 Wajah. F-man

Ada juga pasangan yang menjadikan tempat ini, khususnya di taman, sebagai lokasi bertemu setiap akhir pekan. Sebab hanya pada akhir pekan keduanya bisa bertemu. Gadisnya di Tanjungpinang, pacarnya kerja di Batam.

“Nggak cuma enak lihat patungnya, sih. Lihat pemandangan di sekeliling juga menyenangkan bagi kami,” aku gadis yang enggan menyebutkan identitasnya karena lirikan mata kekasihnya. Begitulah cinta, beri saja satu kecil binar mata, tahulah artinya.

Entah berapa banyak foto bahagia tersimpan di ponsel yang diambil di tempat ini, entah berapa lembar yang sudah dicetak dan dijadikan pajangan keluarga, entah berapa ponsel kehabisan daya gara-gara terlalu banyak mengambil gambar, atau entah sudah berapa hati yang diam-diam berikrar sehidup semati di tempat ini.

Patung lelaki bertubuh kekar ini mengawasi mobil mobil di area parkir. F-man

Sebenarnya saya hendak menuliskan rute dari Tanjungpinang ke tempat ini. Namun tiba-tiba teman saya menyadarkan saya, betapa kunonya jika saya melakukannya. Lalu teman saya mengetikkan sesuatu di ponselnya, tekan enter, dan satelit akan menuntun Anda hingga lokasi ini.

Teknologi yang sama yang juga dipakai oleh dua driver Gojek yang siang itu, Jumat (1/6/2018) mengantar jemput pelanggannya. GPS. ***

Lihat viedo singkatnya di bawah ini:

Loading...