Tengah Digagas Pembangunan Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu Natuna

Loading...

NATUNA (suarasiber) – Temuan-temuan benda bernilai sejarah di Kabupaten Natuna belum dikumpulkan di satu tempat. Padahal, benda-benda tersebut bisa menjadi bahan kajian.

Itulah dasar pemikiran Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, sehingga ingin membangun Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) di Natuna. Seperti dilansir natunakab.go.id, gagasan ini muncul usai dirinya mengunjungi BKPBM di Yogyakarta, belum lama ini.

Di BKPBM Yogyakarta, berbagai barang khas Melayu bisa dilihat di sana. Seperti keramik dari Riau, Penyengat dan beberapa daerah lain yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Melayu di masa silam. Selain itu, BKPBM juga menyediakan jasa percetakan suvenir dan buku untuk keperluan pameran.

Kepada Wabup Natuna, Manajer Umum BKPBM Yogyakarta, Astrin Indriaswati menerangkan bahwa selama berdirinya tempat ini, sering mendapatkan kunjungan terutama dari masyarakat melayu, para peneliti dan sejarawan yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri, seperi dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

Melihat peran BKPBM yang sangat besar dalam upaya melestarikan budaya Melayu sekaligus mendukung sektor pariwisata, Ngesti berencana untuk membangun fasilitas serupa di Kabupaten Natuna guna mengumpulkan berbagai barang terkait perkembangan peradabanan melayu di Kabupaten Natuna.

Hal ini menjadi penting mengingat di Perairan Kabupaten Natuna juga terdapat potensi maritim seperti Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang menjelaskan bahwa perairan di Kabupaten Natuna pernah menjadi jalur penting perdagangan antar negara di masa lampau.

Menurutnya, BMKT ini harus mendapatkan upaya penyelamatan mengingat saat ini sering dilakukan pencurian yang dilakukan oleh para pemburu barang-barang antik. (mat)

Loading...