Ribuan Warga Baloi Kolam Berunjuk Rasa ke Kantor BP Batam

Loading...

BATAM (suarasiber) – Kami tidak ingin masuk, kami ingin Lukita keluar! Teriakan itu terus disuarakan oleh pengunjuk rasa yang Selasa (15/5/2018) pagi mendatangi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Yang dipanggil Lukita adalah Ketua BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo. Hari itu, ada ribuan pengunjuk rasa. Mereka adalah warga rumah liar (ruli) di Baloi Kolam, Batam Centre. Para pengunjuk rasa memadati halaman Kantor BP Batam di Batam Centre.

Dilansir batampro.id, mereka datang untuk menyampaikan suaranya agar tempat tinggal mereka tidak direlokasi. Tercatat 4.500 kepala keluarga (KK) yang tinggal di lokasi ini.

Sebelumnya surat keterangan (SK) perihal pengelolaan lahan ini sudah diserahkan kepada 11 pengelola yang nantinya akan menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat pembangunan kota Batam. Bahkan direncanakan menandingi kemegahan pembangunan Singapura.

BP Batam sejatinya juga telah menyiapkan beberapa lokasi untuk memindahkan warga yang sampai saat ini masih bertahan. Namun demikian proses relokasi masih menunggu sejumlah hal, diantaranya kawasan baru sebagai tempat relokasi.

Pengamanan internal BP Batam dibantu aparat kepolisian berjaga-jaga. Warga merangsek mendekati barisan penjagaan, sambil terus menyuarakan agar penggusuran dibatalkan.

Sebagian besar pengunjuk rasa berada di depan pintu masuk Kantor BP Batam, sementara yang lain ada yang duduk duduk di trotoar di tepi bundaran.

Akhirnya dilakukan pertemuan perwakilan warga dengan pihak BP Batam. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Diantaranya, warga sepakat untuk tidak membuat permyataan di media yang dapat menimbukkan keresahan; warga Baloi Kolam dan BP Batam sepakat bahwa pemenuhan kebutuhan permukiman warga Baloi Kolam harus dilakukan secara konstitusional; penyelesaian dilakukan sesuai tahapan yang direncanakan.

Kesepakatan itu lalu dibacakan di hadapan pengunjuk rasa. Kira-kira pukul 13.00 WIB, pengunjuk rasa membubarkan diri. (mat)

Loading...