Ada Enam Lapak Kopi di Bazar Ramadan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Di mana-mana, dapat dilihat kafe bermunculan di Kota Tanjungpinang. Rata-rata menyajikan menu yang selalu ada di setiap kafe, yakni kopi. Rupanya, kopi dijadikan celah untuk mendapatkan rezeki, bahkan di Bazar Ramadan.

Seperti terlihat di Lapangan Pamedan, Selasa (29/5/2018) malam, ada sedikitnya enam tempat ngopi. Letaknya di lapangan basket dan sepak takraw. Karena stan disediakan panitia, tak ada gerobak yang dibawa para pedagang.

Namun di depan stan mereka, berjajar kursi dan meja. Tak ada atap, hanya beberapa menggunakan payung sebagai pemanis tempat. Jika, hujan, dipastikan pengunjung bubar.

Ngopi bukan hanya kebiasaan kaum pria. Di Bazar Ramadan, penikmat kopi dari lelaki dan perempuan, remaja hingga dewasa. F-cr1

“Kalau tidak hujan, pemasukan lumayan, bang. Biasanya pembeli datang usai tarawih,” ujar seorang pedagang kopi kepada suarasiber.

Kebanyakan pengunjung datang bersama teman-temannya. Bazar Ramadan di Pamedan ini berlangsung dari 19 Mei sampai 13 Juni 2018, mulai pukul 17.30 sampai 24.00 WIB.

Ditambahkan pedagang tadi, malam liburan pengunjungnya lebih ramai. Sama seperti pedagang kopi kebanyakan, lelaki ini menyediakan kopi susu, kopi o, kopi cappuccino, teh tarik, teh o, teh obeng.

“Paling banyak dibeli ya kopi susu,” sebutnya. Namun ia enggan menyebutkan omzet per malam.

Sementara pedagang kopi lain, Rosi, yang stannya dekat ring basket mengaku bersyukur bisa berjualan di bazar. “Alhamdulilah, kami mendapat sedikit keuntungan dari hasil berjualan di sini. Di sini cukup ramai, apalagi kalo pas malam libur, lebih ramai dari biasanya,” tuturnya.

Rosi, salah satu penyewa stan untuk jualan kopi berbincang dengan penikmat kopi. F-cr1

Seorang pengunjung dan penikmat kopi, Rendi, dari pengamatannya pengunjung Bazar Ramadan Pamedan tahun ini agak sepi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Yang cukup ramai saya rasa ya tempat ngopinya seperti ini. Apalagi sekarang tempat ngopi sudah begitu banyak, rata-rata juga laku,” ujar lajang kelahiran Tanjungpinang ini, saat menemani suarasiber.

Penikmat kopi lainnya, Nova, menimpali perkataan Rendi. Karyawan sebuah perusahaan swasta di Tanjungpinang ini bahkan tak peduli di mana ia membeli kopi. Baginya, kenikmatan ngopi justru saat melakukannya bersama teman-teman. Ia ingat, tahun kemarin saat bazar yang sama hanya ada tiga stan kopi.

“Kalau kopinya enak tetapi sendirian, rasanya tidak mantap. Di Bazar Pamedan ini kopinya tak kalah sedap, apalagi banyak teman datang,” tuturnya.

Pengamatan suarasiber, penikmat kopi beragam usianya. Dari remaja sampai orang tua. Bukan hanya lelaki, banyak juga yang perempuan. Karena ragam kopi saat ini juga banyak, bisa disesuaikan dengan kebutuhan penikmatnya. (cr1)

Loading...