Pembuang Sampah Liar Ternyata Takut Sama Foto Ini

Loading...

BATAM (suarasiber) – Pencinta film Indonesia tempo doeloe, khususnya film horor atau misteri pasti mengenal nama Suzanna. Aktris yang meninggal 15 Oktober 2008 ini menjadi inspirasi Kelurahan Pelita, Kecamatan Lubukbaja, Batam, untuk mememinimalisir aksi pembuangan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) liar.

Meski sudah dibuatkan TPS resmi, masih saja ada yang curi-curi kesempatan. Malam-malam, bawa sampah, lalu dibuang di TPS liar kawasan Jalan Yos Soedarso. Imbauan, peringatan, mungkin sudah terlalu sering dilihat. Nyatanya pembuangan sampah liar masih saja terjadi.

Entah siapa yang pertama kali memiliki ide tersebut. Yang jelas, sejak Januari lalu di sejumlah sudut jalan di Seraya terpampang foto almarhum Suzanna. Fotonya cukup besar, dengan penerangan yang cukup. Siapa yang melintas seharusnya melihat. Apalagi berhenti, turun, membawa tempat sampah.

Nyatanya, cara tersebut cukup jitu. Padahal di bawah foto Suzanna hanya dituliskan kata Dilarang Buang Sampah. Bukan kalimat berbau horor atau misteri. Mungkin para pembuang sampah sembarangan mikir-mikir melihat foto Suzanna tadi.

Soalnya, dalam setiap perannya, Suzanna selalu lekat dengan sosok horor. Dari wanita cantik menjadi mengerikan. Dari dara jelita menjadi porak poranda.

Efektifkah foto Suzanna mengusir para pembuang sampah liar? Setelah minggu kedua dipasang, 100 persen tak ada sampah di lokasi,” kata Lurah Pelita, M Farhan, seperti dilansir batam.go.id.

Lurah ini pantas kesal. Sampah yang dibaung bukan berukuran kecil. Kalau hanya kulit pisang atau kulit jagung mungkin tak sampai menggunakan foto Suzanna. yang dibuang itu sampah dalam plastik besar. Sampah para pedagang kakilima.

Mereka membuangnya pada jam 23.00 – 05.30 WIB. Tidak dijelaskan apakah pada jam tersebut biasanya keangkeran terjadi, namun nyatanya cara ini sukses. Para pembuang sampah ngeper dibuatnya. Mengingat film yang dibintangi alm Suzanna saja bikin bulu kuduk berdiri, apalagi membuang sampah diawasi mata Suzanna. Weh…

“Perlu kesan angker di lokasi pada jam-jam tersebut,” imbuh Farhan. (mat)

Loading...