Kebaikan Warga Jemaja Dikenang Keluarga Eks Pengungsi Vietnam

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Manusia diingat karena budinya. Itulah yang tersimpan di hati keluarga mantan eks pengungsi Vietnam yang pernah tinggal di Pulau Kuku, Desa Air Biru, Kecamatan Jemaja, tahun 1979 silam.

Sabtu (8/4/2018) kemarin, rombongan keluarga itu datang langsung dari Vietnam untuk mengunjungi makam keluarga mereka yang meninggal di pengungsian. perang saudara di Vietnam memaksa banyak warganya melarikan diri dengan perahu, mereka mengikuti angin dan tak berpikir akan terdampar di mana.

Rupanya kebaikan hati warga Jemaja yang menyambut pengungsi Vietnam kala itu membekas di hati keluarga para eks pengungsi. banyak diantara mereka sudah kembali lagi ke Vietnam ketika konflik reda. Namun kerinduan terhadap mendiang anggota keluarganya yang dimakamkan di Pulau Kuku membuat mereka secara berkala datang ke Jemaja.

Seorang eks pengungsi Vietnam yang waktu itu masih berusia 16 tahun namun belakangan pulang ke Vietnam, Carina Hoang, menuturkan kedatangannya untuk melihat makam leluhurnya yang meninggal di Pulau Kuku lantaran sakit.

Ia datang bersama anak, menantu, ibu kandungnya. Keluarga ini tak mampu menahan kesedihannya saat menatap makam ayah Carina.

Melalui juru bicaranya, Nur Adnan Nala, Carina mengingat kala pertama terdampar dan ditempatkan di Pulau Kuku yang ada hanya ranting dan tak ada penduduk. Rating-ranting itu dibuat tempat tinggal sederhana, lalu untuk makan mereka mengandalkan kemampuan sebisanya. PBB belum memberikan bantuannya sehingga tak ada yang diharapkan bisa membantu.

Karena kondisinya, banyak diantara pengungsi yang meninggal. Corina datang satu kapal bersama 370 pengungsi lain. Perjalanan ganas ditempuh tiga hari tiga malam di laut, dari Vietnam hingga terdampar di Jemaja.

“Kami tidak memiliki harta benda, kami hanya bawa sedikit perhiasan di badan. Kami bersyukur warga Jemaja sangat baik dan banyak membantu kami, sebelum bantuan PBB tiba,” ujar Carina.

Setahun di Pulau Kuku, pengungsi dipindahkan ke Pulau Galang, Batam. Carina sendiri setelah meninggalkan Galang ke Vietnam sebentar lalu hijrah ke Australia dan menjadi warga negara tersebut.

“Pulau Kuku memiliki sejarah dalam keluarga saya dan pengungsi lain. saya sudah lima kali mengunjungi makan ayah di sini,” imbuhnya.

Selain melihat makam keluarga, rombongan ini juga berkeliling jemaja untuk menikmati keindahan alamnya. (mat)

Loading...