TANJUNGPINANG (suarasiber) – Jodie Owen (34), warga Middlesbrough yang menikam suaminya enam kali pada tanggal 26 Desember tahun lalu, dibebaskan dari hukuman penjara. Kisah tragisnya selama berumah tangga membuat hakim di pengadilan setempat membebaskan Owen.
Dilansir dari mirror co.uk, Sabtu (7/4/2018), penikaman dilakukan Owen di rumahnya, Coulby Newham, Middlesbrough. Kepada hakim, Owen bercerita telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga selama lima tahun bersama suaminya.
Pengacara Owen, Bennett mengatakan selama lima tahun mengalami kekerasan itu, Owen tidak bereaksi. Namun pada hari penikaman ia tak tahan akibat suaminya membuat komentar menyakitkan, menertawakannya serta meremehkan.
“Owen kehilangan kesabaran malam itu, mengambil pisau. Hubungan dengan suaminya berakhir malam itu,” tutur Bennet.
Suaminya membuat pernyataan yang berdampak pada ketakutan Owen untuk meninggalkan rumah, sulit tidur dan minder. Kekerasan terakhir sebelum penikaman ialah Owen dipukuli suaminya di sebuah lift.
Sebelumnya, Owen juga kehilangan putranya, anak dari perkawinan sebelumnya, meninggal dalam pelukannya karena serangan asma. Owen mengalami depresi, overdosis, dan gejala stres pascatrauma, tetapi sekarang bekerja dengan layanan pelecehan rumah tangga di My Sister’s Place.
Dilaporkan juga oleh Gazette Live, Owen juga telah dipukul suaminya sehingga dua giginya tanggal. Sebelumnya Owen dijatuhi hukuman penjara 10 bulan ditangguhkan selama dua tahun dengan aktivitas rehabilitasi 30 hari di Teesside Crown Court.
Sementara suami Owen yang tidak disebutkan namanya menolak mengizinkan catatan medisnya diperoleh atau luka-lukanya difoto.
Hakim Simon Bourne-Arton QC mengatakan, “Ini adalah kasus yang sangat tidak biasa.”
Dia menerima alasan pemmebasan Owen setelah mendalami bukti serta pendapat ahli serta keterangan dari suami sebelumnya. Hakim ini pun mengatakan kepada Owen, “Ada banyak ketidakbahagiaan dalam hidup Anda.” (man)
