Ulah Menlu Singapura yang Bikin Kepo Peserta Nongsa Digital Park

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Membacakan pantun di acara apapun sudah menjadi hal yang lumrah di Provinsi Kepri. Tak hanya acara pernikahan, tapi juga di acara formal. Umumnya pejabat sudah mengantungi pantun sebagai penutup. Ternyata, pejabat Singapura pun punya stok pantun seperti itu.

Itu terbukti saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan, mengakhiri sambutannya di acara pembukaan Nongsa Digital Park di Kecamatan Nongsa, Batam Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (20/3/2018).

Sambutannya pakai Bahasa Indonesia yang baik, dan benar lho. Sambutan Menlu Indonesia Retno Marsudi, sebelum Menlu Singapura naik podium, justru disampaikan dalam Bahasa Inggris. Juga dengan baik dan benar.

Kembali ke pantun Menlu Singapura. Pantunnya tentang ekonomi digital. Ini bunyi pantun itu:

Kita bersama memancing ketam
Dimasak pedas kuahnya kental
Dekatnya Singapura dan Batam
Bersama sambut ekonomi digital

Memberikan kata sambutan dengan Bahasa Indonesia saja sudah bikin kepo undangan. Apalagi saat Menlu Singapura membacakan pantun.

Suasana kaku di acara formal itu seketika berubah renyah, cair dan riang. Senyum dan tawa pun datang silih berganti menghiasi wajah para pejabat tinggi dua negara, dan dari Pemprov Kepri.

Gubkepri Nurdin Basirun yang memang asli budak Melayu, tak mau ketinggalan berpantun. Dia pun menjawab pantun Menlu Singapura dengan pantun juga. Pantunnya berbunyi:

Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Bawalah investasi banyak-banyak ke Kepri

Sebelumnya Menlu Retno juga berpantun. Begitu juga dengan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, yang berpidato dalam Bahasa Inggris, juga ikutan berpantun.

Inilah Kepulauan Riau, pantun menjadi budaya di provinsi yang punya ribuan pulau ini. Jadi, jika Anda punya acara di Provinsi Kepri jangan lupa siapkan pantun di saku atau di ponsel android Anda. (mat)

Loading...