Tanpa Duit dan Beking, 1.300 Polisi Lulus Seleksi Sekolah Inspektur Polisi

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Aiptu Ahsan dari Korp Brimob Polri tak bisa menyembunyikan kebahagiaan, setelah dinyatakan lulus seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) tahun 2018 bersama sekitar 1.300 orang calon siswa lainnya, Rabu (28/2/2018). Meluapkan kegembiraannya, Ahsan berjalan kaki dari Mabes Polri ke Korps Brimob Kelapa Dua.

Mengingat pengalamannya ikut tes 13 kali, wajar Ahsan begitu bahagia. Apalagi dia lulus bersih alias tidak pakai duit sama sekali atau bekingan siapapun. Ribuan calon siswa SIP lainnya juga meluapkan gembiranya dengan mencukur rambutnya, pelontos.

Lulus dengan objektif dan kemampuan sendiri membuat mereka lebih bangga. F-ist

Sama seperti Ahsan, mereka lulus tanpa bekingan siapapun dan tanpa mengeluarkan uang suap. Mereka lulus setelah melalui seleksi yang sangat ketat, transparan, dan objektif yang dilaksanakan oleh SSDM Polri.

“Proses yang berjalan dengan objektif ini merupakan tekad dari Kapolri untuk mewujudkan visi Polri yang profesional dan modern,” kata Irjen Pol Arief Sulistyanto, Asisten SDM Kapolri menjawab suarasiber, Jumat (2/3/2018).

Seleksi ini diikuti sekitar 11.528 orang bintara polisi. Dan, telah dinyatakan memenuhi syarat (lulus terpilih) 1.300 orang. Terdiri dari 1.000 orang SIP Reguler, dan 300 orang SIP khusus Penyidik.

Janji untuk seleksi yang objektif pun dituliskan di rompi panitia. F-ist

Mereka akan mengikuti pendidikan pembentukan perwira dalam waktu 7 bulan. Setelah lulus akan berpangkat Inspektur Polisi Tingkat Dua (Ipda). Lantas, akan berperan sebagai first line supervisor di seluruh wilayah Indonesia.

Para peserta seleksi harus berusaha dengan kemampuan sendiri. Mereka dilarang menggunakan sponsor (beking) atau berbagai bentuk praktik kolusi lainnya. Karena akan didiskualifikasi.

Dengan sistem yang ketat dan objektif membuat para peserta percaya diri, dan mengapresiasi langkah perubahan yang dilakukan SSDM. Sehingga bagi yang tidak lulus pun merasa legowo, dan bangga. Karena kalah dengan terhormat.

Sedangkan bagi yang dinyatakan lulus mereka bersyukur dan bangga. Sebab, hasil kerja keras dan kemampuan mereka membuahkan hasil dengan sistem yang jujur dan objektif. (mat)

Loading...