TANJUNGPINANG (suarasiber) – M Syahrial SE, anggota DPRD Kota Tanjungpinang meminta pengelola lokasi bazar Ramadan di Lapangan Pamedan A Yani, untuk menurunkan harga sewa lapak yang tahun lalu sekitar Rp 2,5 juta menjadi Rp 1,5 juta di tahun ini.
Agar hal itu bisa terwujud, Syahrial yang biasa disapa Iyai, merekomendasikan agar pengelolaan bazar di lapangan Pamedan dilakukan langsung oleh Pemko melalui BUMD. Sekaligus, untuk meminimalkan kemungkinan penyalahgunaan aset daerah untuk kepentingan usaha maupun pribadi.
“Agar tetap dikelola secara baik dan profesional,” kata Iyai kepada suarasiber.com, kemarin.
Menurut Iyai, setiap tahun dalam rangka menghadapi Ramadan dan lebaran selalu diselenggarakan bazar di Lapangan Pamedan. Tujuannya, untuk memberikan fasilitas kepada pedagang kecil dan pedagang kaki lima tempat berjualan. Sekaligus, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat berbelanja dengan harga murah. Guna memenuhi kebutuhan Ramadan, dan lebaran.
“Berdasarkan evaluasi pelaksanaan bazar tahun-tahun sebelumnya, maka pelaksanaan tahun ini kami rekomendasikan ke BUMD,” ujar Syahrial.
Adapun dasar pertimbangannya, imbuhnya, bahwa Lapangan Pamedan itu adalah aset negara/daerah untuk kepentingan publik. Sehingga akan menjadi pertanyaan apa dasarnya apabila diserahkan ke pihak ketiga pengelolaannya.
“Kedua, dalam pengelolaan tersebut dipungut biaya dari masyarakat atau pedagang. Sehingga menimbulkan pemanfaatan aset negara untuk kepentingan usaha pribadi,” jelasnya.
Ketiga, untuk menekan semaksimal mungkin biaya sewa stan bazar Ramadan tersebut.
“Apabila diserahkan ke pihak ketiga, tentu akan berupaya untuk menetapkan biaya sewa yang tinggi kepada para pedagang,” tukasnya. (mat)
