Butuh Campur Tangan Pusat Tangani Limbah di Bintan

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Limbah sludge oil di sejumlah Perairan Bintan agaknya menjadi tamu tak diundang setiap tahun. Karenanya, Pemkab Bintan melapor ke Presiden RI Joko Widodo, agar pusat menindaklanjutinya.

Hal tersebut dilakukan lentaran masalah limbah ini sudah menjadi isu internasional. Sementara Lagoi adalah kawasan wisata yang harus terjaga lingkungannya.

Tentang laporan ini disampaikan oleh Sekda Bintan, Drs Adi Prihantara MM, Rabu (21/3/2018). Laporan ke pusat dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Yang diinginkan pemkab ialah, penegakkan hukum terhadap pelaku pembuangan minyak hitam tersebut,” ujarnya.

Kepala DLH Bintan Afrizal membenarkan laporan soal limbah ini ke pusat. Sambil menunggu respon dari Jakarta, DLH bersama pengelola kawasan pariwisata berupaya menangani limbah yang muncul di Lagoi. Limbah dikumpulkan ke dalam tong-tong, lantas diangkat ke Batam untuk dinetralisir oleh pihak ketiga.

Ditambahkan Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zaiman Prawira, sampai saat ini limbah sudah ditangani oleh OPD terkait. Tapi, pihak pariwisata terus berupaya meminimalisir limbah di pantai kawasan pariwisata Lagoi dan wilayah Bintan lainnya.

Upaya pembersihan dilakukan mengingat Bintan tengah menggelar Tour de Bintan yang diikuti peserta dari 42 negara asing dan pebalap dalam negeri.

Sementara Bupati Bintan H Apri Sujadi mengatakan, sumber limbah minyak berasal dari perairan internasional. Pemkab Bintan sudah koordinasi ke seluruh sektor vertikal dan horizontal, dalam mengatasi hal tersebut. Karena, urusan kewenangan kelautan berada di pemerintah provinsi.

“Langkah kami menjadi sangat terbatas. Namun kita tidak akan menutup mata, akan kita lakukan apa yang kita bisa. Ya sesuai dengan kewenangan pemerintah kabupaten,” ujarnya.

Pemkab Bintan akan terus dorong Kementerian Lingkungan Hidup RI, untuk membahas limbah secara government to goverment dengan beberapa negara ASEAN. (mat)

Loading...