Pelajar Hinterland Darurat Perhatian

Loading...

TANJUNGSIAMBANG (suarasiber) – Pelajar di hinterland Tanjungpinang masih dalam zona darurat perhatian. Setidaknya, itulah pengakuan Khairul, Kepala sekolah SDN 010 Bukit Bestari, yang berlokasi di Tanjungsiambang, Tanjungpinang.

Kepsek dengan sekolah yang memiliki 106 siswa ini mengatakan, saat ini masih ada pelajar yang hanya tamat SMP, bahkan SD. “Mereka kurang perhatian dan motivasi tentang pentingnya pendidikan. Lagipula, pelajar hinterland rata-rata sudah dikenalkan dengan uang sejak dini,” Khairul menyebut alasannya.

Padahal, mantan guru SDN 11 Tanjungpinang Timur ini meyakini potensi pelajar di hinterland sama baiknya dengan pelajar di kota. Pengalaman pribadinya, beberapa kali ia menjumpai anak yang minim semangat sekolah.

“Setelah saya dan beberapa guru memompa semangatnya, ia berhasil melanjutkan sekolah hingga sekarang,” jelasnya.

Ketua Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Muhammad Faizal, pun mengamini pernyataan Khairul. Faizal mengimbau orangtua tidak sepenuhnya menyerahkan urusan pendidikan ke sekolah dan guru.

“Siswa itu di sekolah cuma berapa jam, sisanya di rumah. Bobot perhatian harusnya lebih didominasi oleh orangtua. Kalau semua diserahkan ke sekolah, hasilnya kurang maksimal,” ungkap Faizal.

Motivasi yang bisa diterapkan khususnya siswa SD, imbuh dia, adalah perhatian dan kepedulian tentang segala bentuk aktivitasnya di sekolah. Hal itu membuat mereka lebih gigih.

Ketua KPPAD yang juga pengacara di Tanjungpinang ini juga menyayangkan orangtua yang terlalu cepat mengenalkan uang kepada anaknya. Jika itu yang ditanamkan, maka yang ada dalam benak si anak adalah uang.

“Biarkan anak-anak sekolah dahulu, fokus, tanamkan mimpi dan cita-cita tinggi agar mereka bisa meraihnya dengan cara belajar yang baik,” jelas Faizal. (yoan)

Loading...