Pak Jokowi, Satukan FTZ di Pulau Bintan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar Jembatan Batam – Bintan (Babin) segera dilaksanakan umumnya disambut antusias warga Kepri.

Jembatan itu diyakini dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri umumnya, dan Batam, Bintan serta Tanjungpinang. Apalagi, jika status kawasan Free Trade Zone (FTZ) diterapkan di seluruh Pulau Bintan.

Saat ini status FTZ di Pulau Bintan tidak diterapkan menyeluruh. Ada wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan FTZ, ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan ada kawasan umum yang tidak masuk keduanya. Lokasinya pun terpencar.

Ada di Kabupaten Bintan, dan ada yang di Kota Tanjungpinang. Agar pertumbuhan investasi dan ekonomi bisa tumbuh cepat di kedua pulau utama di Provinsi Kepri ini, perlu ditinjau kembali penerapan kebijakan FTZ yang terpencar itu.

“Selagi status kawasan FTZ di Pulau Bintan tidak diberlakukan menyeluruh, termasuk Tanjungpinang, berkemungkinan dampak Jembatan Babin tidak signifikan. Khususnya, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dan investasi di Pulau Batam, dan Pulau Bintan,” kata M Syahrial, bakal calon anggota DPD RI yang juga anggota DPRD Kota Tanjungpinang menjawab suarasiber.com, Rabu (28/2/2018).

Menurut Syahrial, yang akrab disapa Iyai ini, masyarakat umumnya optimis dengan rencana pembangunan jembatan itu. Meskipun, ada yang pesimis, dan ada juga yang skeptis, tergantung dari sudut pandang masing-masing. Akan tetapi di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri sejak beberapa tahun terakhir, pembangunan jembatan menimbulkan harapan, bahwa perekonomian di daerah ini akan tumbuh lagi.

“Mengingat nilai investasinya yang sangat besar. Ini harapan baru, yang bikin kita berharap dapat segera diwujudkan. Dan, disertai dengan peneraan FTZ secara menyeluruh di Pulau Bintan,” tukas Iyai. (mat)

Loading...