Hari Ini Lomba Pangkak Gasing di Penyengat
Salah satu permainan tradisional yang akan dilagakan di Festival Pulau Penyengat 2018 hari ketiga, Jumat 16 Februari adalah pangkak gasing. Permainan ini akan mengundang pengunjung untuk menyaksikan kepiawaian peserta lomba.
Selain pangkak gasing, hari ini juga dilombakan kompang dewasa klasik, lomba syarhil Gurindam XII, lomba lagu Melayu. Kemeriahan pengunjung diperkirakan bertambah karena selain mereka yang datang untuk menyaksikan FPP 2018, ada pengunjung datang ingin menjalankan salat Jumat di Masjid Penyengat.
Pada hari kedua kemarin, pengunjung memadati setiap lokasi lomba. Panitia memang membagi wilayah lomba agar tidak terpusat di satu titik. Hal ini memberikan keleluasaan kepada pengunjung serta warga setempat.

Alunan barjanzi yang sudah mulai pudar kembali dilombakan. Pengunjung yang ingin tahu seperti apa lomba ini duduk dengan tertib di bawah tenda, di belakang juri. Sementara yang lain menyaksikannya dari sekitar panggung.

Sementara di Lomba Membaca Gurindam XII, selain kemeriahan suasana juga kalimat-kalimat bijak yang dilantunkan sejumlah pelajar yang mengikuti lomba. Pasal demi pasal dinyanyikan dengan penghayatan, seakan mengingatkan pengunjung yang datang akan kearifan manusia.

Festival Pulau Penyengat 2018 juga memberikan rezeki bagi para pedagang yang membuka stand di sekitar lokasi lomba. Pengunjung bisa memilih makanan atau sesuatu yang dipajang dengan harga terjangkau.

Selain stand makanan dan minuman, yang banyak membuat pengunjung berbelanja adalah stand cenderamata atau suvenir. Karena pengunjung FPP bukan hanya dari Tanjungpinang, cenderamata ini bisa dijadikan buah tangan.

Kemeriahan pengunjung tampak di lokasi acara. Mereka biasanya memiliki lomba favorit sehingga rela menunggu hingga lomba yang dinantikan berakhir.

Di antara pengunjung Festival Pulau Penyengat, polisi berjaga-jaga untuk memberikan rasa nyaman dan aman selama penyelenggaraan kegiatan dari 14 sampai 18 Februari ini.

Berkunjung ke Pulau Penyengat, ada jenis moda transportasi yang menjadi ciri khas pulau ini, yakni becak motor. Selama FPP 2018, penampilan fisik becak-becak ini tampak berbeda karena ada lomba menghias becak. Dan pengunjung yang ingin berkeliling situs sejarah di tempat ini bisa menyewanya.

Uniknya, pengemudi becak motor pun mengenakan busana adat. Tak heran jika tak sedikit pengunjung Festival Pulau Penyengat yang mengabadikannya dengan cara berswafoto atau selfie maupun banyak orang atau wefie.

Lomba tak selalu di darat, contohnya lomba sampan dayung. Pesertanya para nelayan juga warga Pulau Penyengat. Lomba ini banyak mengundang perhatian pengunjung karena dengan sampan biasa para peserta harus mendayungnya sekuat tenaga untuk mencapai garis finish tercepat.

Anda ingin menyaksikan keramaian Festival Pulau Penyengat? Silakan datang karena masih menyisakan dua hari. Untuk warga luar Tanjungpinang atau Pulau Bintan, ada dua cara untuk datang ke Pulau Penyengat.
Pertama lewat Batam, dari Pelabuhan Telagapunggur naik kapal feri yang jadwalnya cukup pendek. Tujuan Anda adalah Tanjungpinang, turun di Pelabuhan Sri Bintanpura. Dari pelabuhan ini Pulau Penyengat sudah tampak. Anda harus menuju pelantar dan naik perahu agar sampai ke Pulau Penyengat.
Rute kedua jika Anda menggunakan pesawat, dari Jakarta misalnya, akan turun di Bandara Raja Haji Fisabilillah. Dari ini bisa menggunakan jasa taksi bandara untuk mengantarkan Anda ke Pelantar Penyengat. Selamat berlibur bersama Fetival Pulau Penyengat 2018. (mat)