Cari Narkoba, Ahli Desain Kapal dan Anjing Pelacak Dilibatkan

Loading...

KARIMUN (suarasiber) – Kerja keras, begitulah yang dilakukan tim dari Mabes Polri dan Bea Cukai untuk dapat menemukan muatan terlarang di kapal Win Long dengan Call Sign BH2998. Bahkan ahli desain kapal dan anjing pelacak pun dilibatkan.

Direktur Reserse Narkoba Mabes Polri, Brigjen Eko Daniyanto dalam keterangan resminya, Sabtu (24/2/2018) sekitar pukul 18.50 mengatakan pemeriksaan masih fokus di bagian penyimpanan makanan yang berada di bawa palka kapal. Masih tersisa 12 sampai 15 ton ikan umpan.

“Kami all out. Mudah mudahan pagi selesai. Kami juga menurunkan penyelam untuk memeriksa bagian bawah kapal,” terangnya.

Untuk menemukan dugaan adanya sabu-sabu di Win Long, juga diterjunkan ahli desain kapal. Ia akan memeriksa adakah desain khusus kapal yang digunakan untuk ruang penyimpanan.

Bahkan dua anjing pelacak akan diturunkan untuk menggantikan Andro, anjing pelacak terhebat milik bea cukai yang kelelahan setelah melakukan pelacakan sendirian.

“Andro harus diistirahatkan untuk menghindari stres. Besok pagi didatangkan lagi dari Karimun,” tambah Eko.

Semakin cepat mengeluarkan muatan dan memeriksa kapal secara utuh akan semakin bagus. Hal ini untuk mengantisipasi jika tidak ditemukan narkoba di kapan ini, sehingga kapal bisa berlayar kembali.

Eko menyebutkan, ada 28 anak buah kapal Win Long. Dari jumlah itu, 26 merupakan warga Indonesia, didominasi penduduk Indramayu. Lalu seorang Tiongkok dan seorang lagi Taiwan.

Kapal Win Long dengan Call Sign BH2998 diketahui berasal dari Taiwan. Saat sandar di Singapura, 26 ABK dari Indonesia naik. Selanjutnya kapal melintasi Selat Malaka, Samudera Hindia, untuk tujuan yang diduga Afrika. (adi)

Loading...