Ternyata Ini Lho Asal Nama Kampung Sembat, Kijang

Loading...

KIJANG (suarasiber) – Tak banyak yang tahu, apalagi warga di luar Kijang dan saat ini umurnya baru belasan tahun. Namanya Kolam Renang Tirta Krida, peninggalan Belanda saat melakukan penambangan bauksit di Kijang, tempo dulu.

Kolam renang ini terletak di Kampung Sembat. Pemilik akun Facebook Mohammad Saleh Mursalin, Minggu (25/2/2018) malam mengunggah sebuah foto “bersejarah” saat Tirta Krida masih berfungsi. Anak-anak warga yang tinggal di Kijang bermain air dengan ceria.

Mohammad mengawali statusnya dengan kalimat yang cukup menyedihkan, hanya tinggal kenangan. Ia mengatakan kolam renang ini usianya lebih dari 35 tahun.

Inilah komentar warga kampung Sembat, Kijang terkait Kolam Renang Tirta Krida yang dirindukan lagi keberadaannya. Foto: facebook

Sejak pertengahan 2009, kolam renang diserahkan dan menjadi asset Pemkab Bintan. Namun saat ini Tirta Krida lebih tepat disebut hutan ketimbang kolam renang.

Rupanya, unggahan status Mohammad pun mendapatkan komentar. Pemilik akun Abie Azura menuliskan, seingatnya ia pernah mengecat kolam itu sekitar tahun 70-an. “Ingatkan pemerintah Pak Haji, saya mendukung,” katanya.

Ada juga akun Putri Senja yang berharap Tirta Krida bisa diperbaiki lagi. Semoga bisa dikelola lagi ya, Kek. Jadi kalau mau berenang tak harus ke Tanjungpinang, begitu statusnya.

Mohammad Saleh Mursalin paham benar sejarah kolam renang ini. Saat ditanya pemilik akun Rudi Bin Namrat dimana lokasinya, dijawabnya di Kampung Kolam Renang atau swim bath yang kemudian diucapkan dengan sembat.

Tentang kondisi Tirta Krida yang sekarang ini juga dituliskan pemilik akun Redno Sihpurnomo. Rumahnya berdekatan dengan bekas kolam renang itu. Menurutnya, sekarang menjadi semak belukar dan dipakai kandang ayam.

Berpikiran jauh ke depan, lelaki yang disapa dengan Ananda oleh Mohammad ini menambahkan jika kolam renang bisa dibuka dan kelola kembali, tak mustahil bisa menghidupkan perekonomian warga serta menyumbang pendapatan bagi daerah.

Mohammad berterima kasih atas komentar Facebooker lain, khususnya pemuda tempatan yang punya perhatian. Mudah-mudahan ia bisa menyampaikannya kepada pemerintah kecamatan dan Pemkab Bintan.

Saat berita ini dipublikasikan suarasiber.com, ada 45 orang bereaksi dengan status Mohammad, satu kali dibagikan dan ada 15 komentar. (mat)

Loading...