Tiada Lagi Dendam Antara Nelayan Teluk Nipah dan Penuba

Loading...

LINGGA (suarasiber.com) – Nelayan Teluk Nipah dan Penuba baru saja bersitegang. Penyebabnya, ada kapal pukat nelayan Penuba yang menabrak kelong warga Teluk Nipah. Warga Teluk Nipah membakar pukat tersebut, baru-baru ini.

Pemerintah dan aparat keamanan bertindak cepat dengan mengundang kedua belah pihak untuk berdamai. Pertemuan dihadiri Kasat Pol Air Polres Lingga AKP Paten Tarigan SH, Kasat Intelkam Polres Lingga AKP H Suprianto, Kapolsek Singkep Barat AKP Supama, Kasat Binmas Polres Lingga IPTU Asian Wirga, Kasi Pam Gal TNI AL Letda Budi Ermanto, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lingga Suyono, Kades Posek Masmin, Kades Busung Panjang Baharudin.

Tokoh masyarakat juga diundang diantaranya Nazar, Azman, M Rabi. Sementara nNelayan Kecamatan Kepulauan Posek dan Penuba berjumlah 150 orang.

“Pertemuan dilaksanakan di Kantor Camat Posek, antara nelayan pukat dan masyarakat Teluk Nipah. Alhamdulillah, ada kesepakatan damai. Tidak ada dendam karena pembakaran pompong pukat trawl tersebut,” kata Camat Posek Abdul Jamal, Minggu (28/1/2018).

Selain itu, disepakati juga masalah batas wilayah tangkapan bagi pukat trawl yang berkapasitas 5 GT ke bawah. Kapan jenis ini beroperasi dengan jarak tangkapan 4 mil dari pantai. Setiap pukat trawl yang menabrak atau menyerat jaring nelayan, diwajibkan mengganti rugi sesuai kesepakatan.

“Masyarakat Teluk Nipah juga menyepakati tidak akan berbuat anarkis lagi,” kata Abdul Jamal.

Sebelumnya, sejumlah warga Teluk Nipah desa Posek Kecamatan Kepulauan Posek membakar Kapal Pukat Trawl milik warga desa Penuba Kecamatan Selayar, Kamis (25/01). Aksi kemarahan ini sebagai puncak kemarahan nelayan atas aktivitas trawl yang dianggap merugikan mereka. (mat)

Loading...