Oknum Panitia Perekrutan Karyawan PT Shaftindo Energy – Medco Dipolisikan

Loading...

ANAMBAS (suarasiber.com) – Proses rekrutmen karyawan di PT Shaftindo Energy-Medco berbuntut laporan polisi terhadap panitia. Laporan dilakukan karena beberapa orang mengaku dipukul, Rabu (17/1/2018) malam.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Anambas, Sahtiar adalah orang yang mengaku dipukul panitia penerimaan karyawan. “Saya dipukul oknum panitia PT Shaftindo Energy-Medco saat melakukan protes sistem penerimkaan karyawan Rabu malam,” ujar Sahtiar kepada suarasiber.com, kemarin.

Akibat perlakuan itu, Sahtiar melaporkannya ke Polsek Matak. Sudah dibuat BAP dan ia menyerahkan sepenuhnya proses hukumnya kepada petugas.

Satu lagi yang juga mendapatkan perlakuakn kasar adalah Al Amin. Namun belum diperoleh keterangan darinya perlakuan seperti apa yang diterimanya dari panitia rekrutmen karyawan PT Shaftindo Energy-Medco.

Saat ini, PT Shaftindo Energy-Medco membutuhkan puluhan karyawan untuk proyek perbaikan Pelabuhan Jetty Matak. Seperti diutarakan General Managernya, Masymur, perusahaan membutuhkan 20 orang.

Senin (22/1/2018) adalah seleksi administrasi, Kamis (25/1/2018) tes tertulis, sehari kemudian yakni Jumat (26/1/2018) pengumuman hasil seleksi administrasi dan wawancara. Baru pada Minggu (28/1/2018) dilanjutkan tes wawancara untuk mendapatkan hasil siapa saja yang lolos pada 30 Januari 2018. Tanggal 1 Februari cek kesehatan.

“Namun, melihat banyaknya pelamar jumlah karyawan yang dibutuhkan ditambah 10 orang, jadi totalnya 30 orang,” sebut Masymur.

Gelombang protes dilakukan para pelamar yang menduga ada ketidaktransparanan dalam proses penerimaan ini. Hingga terdengar kabar ada yang dipukul oleh panitia seperti dilaporkan Sahtiar kepada polisi. Pelamar merasa penerimaan sangat tertutup informasinya.

Sementara Presdir PT Shaftindo Energy-Medco, Budi Hartono meminta maaf atas ketidaknyamanan dalam proses rekrutmen karyawan dalam pengerjaan proyek Pelabuhan Jetty di Matak.

Ia berjanji proses penerimaan karyawan akan dilakukan lebih terbuka. Ia juga akan memperhatikan anak-anak tempatan, yakni warga Kecamatan Palmatak.

“Kekurangan itu akan diperbaiki lebih lanjut. Untuk keberhasilan masa depan marilah kita saling merangkul dan bekerja sama,” harapan hartono. (mat)

Loading...