Medsos Bukan Tempat Saling Benci

Loading...

BINTAN (suarasiber.com) – Wakil Bupati Bintan, H Dalmasri Syam mengingatkan perlunya bijaksana menggunakan media sosial alias medsos. Agar kenyamanan dan keamanan tetap terjaga.

Hal ini disampaikan Wabup saat memberikan sambutan pada syukuran dan zikir bersama memperingati 72 tahun Hari Amal Bhakti (HAB) yang digagas Kementerian Agaman (Kemenag) Bintan, di Ceruk Ijuk, Toapaya, Rabu (31/1/2018).

Medsos telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia saat ini. Teknologi ini bukan sekadar gaya-gayaan. Namun lebih jauh, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaannya, jika dilakukan secara benar.

Wakil Bupati Bintan Dalmasri meyakini, pengguna media sosial di Bintan terus meningkat. Hanya dengan memiliki perangkat smartphone, medsos pun sudah bisa dinikmati.

Karena teknologi akan selalu mengiringi kemajuan zaman, fasilitas ini pun semakin lama semakin beragam. Beragam media sosial bisa dipilih, diunduh, diinstal lalu digunakan.

“Banyak hal dapat kita lakukan dengan media sosial, jangan jadikan tempat saling membenci. Lebih baik untuk hal baik dan bermanfaat,” tegasnya.

Medsos untuk Sinergitas

Apalagi Pemkab Bintan dalam upaya meningkatkan sinergitas antara seluruh umat beragama yang ada. Agar Bintan selalu menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi masyarakat, serta wisatawan yang berkunjung.

Wakil Bupati Bintan Dalmasri pun menyinggung soal keragaman yang tumbuh di kabupaten ini. Salah satunya keragaman agama. Dengan medsos yang digunakan secara bijak, maka postingan bisa membantu menyejukkan suasana.

HAB sendiri jatuh pada 3 Januari 2018. Selain syukuran dan zikir bersama, Kemenag Bintan juga menyelenggarakan aneka lomba. “Hari ini adalah penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba,” kata Kakemenag Bintan, H Muhammad Nasir SAg MH.

Peringatan ke-72 juga akan dijadikan momentum bagi keluarga besar Kemenag Bintan untuk meningkatkan kinerja lebih baik, khususnya pelayanan kepada publik.

Seperti halmnya Wakil Bupati Dalmasri, Muhammad Nasir juga setuju jika pengguna medsos tetap menjajaga perilakunya seperti di alam nyata. Dengan memposting sesuatu di media sosial, akibat yang akan ditimbulkan juga harus dipikirkan penulisnya.

Kemudahan menggunakan medsos terkadang disalahgunakan. Akibatnya timbul beragam masalah. Contohnya sudah cukup banyak. Baik di dalam maupun luar negeri.

“Yang bisa menyaring ya kita sendiri. Makanya harus dipikirkan lebih dahulu apa yang akan diposting di medsos. Jika ada potensi muncul masalah darinya, lebih baik jangan dibuat,” pesan Muhammad Nasir.

Gunakan dengan Bijak

Dari kedua pejabat di Bintan ini, sama-sama menyuratkan betapa berpengaruh keberadaan medsos di tengah masyarakat. Justru karena itulah dibutuhkan pola pikir dan kebijakan penggunanya.

Jangan sampai terpeleset persoalan, termasuk kasus pidana hanya gara-gara mengunggah sesuatu di medsos.

Medsos adalah teknologi digital. Begitu dilepas unggahan itu, semua orang bisa membacanya. Ketika pengunggahnya menyadari ada yang tak benar dengan ulahnya, bisa jadi terlambat.

Karena jika sudah banyak yang membacanya, lalu membagikannya, tautan-tautannya semakin banyak. Meski oleh pembuatnya dihaous, keburu sudah ada yang melakukan screenshot pada postingan tersebut. (mat)

Loading...