Angin Utara Ubah Pantai sebagai Tempat Sampah

Loading...

ANAMBAS (suarasiber.com) – Berwisata ke pantai di Anambas pada musim utara seperti ini agaknya perlu dipikir ulang. Persoalannya, letak Anambas di perbatasan terluar menjadi jalur terbawanya sampah dari laut lepas.

Sampah sampah tersebut bukan hanya memenuhi pantai, melainkan juga membuat jorok kolong di rumah warga. Datangnya sampah ini tak bisa dihindari, sebab pada musim utara masyarakat paham tingginya gelombang.

Penuturan seorang warga Desa Batu Barapit, Kecamatan Jemaja, Amir (32), sampah yang mengapung di laut dan berserakan di pantai, sudah terlihat sejak dua minggu lalu. Sudah ada upaya dari petugas kebersihan untuk membersihkannya, namun mereka kewalahan. Sebab hari ini dibersihkan besok pagi sampah sudah kembali datang.

“Setiap tahun sampah kiriman menjadi pemandangan di perairan Anambas. Ya pada bulan-bulan seperti ini, saat angin utara,” ungkap Amir, Senin (8/1).

Amir yang juga petugas kebersihan ini mengaku tidak tahu sampah dari mana saja yang menyerbu perairan Anambas. Saat ditemui, ia tengah berada di Pantai Padang Melang, sebuah pantai yang menjadi tujuan wisata di Kabupaten Anambas.

Ia mengimbau warga lain untuk tidak memperkeruh lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Jangan membuang sampah di laut saat pasang karena sampah yang terbawa air memperberat tugas para petugas kebersihan.

Dua warga lain yang dimintai keterangan susrasiber.com juga membenarkan apa yang disampaikan Amir. Menurut mereka, pantai di perairan Anambas saat angin utara menjadi kurang menarik untuk dinikmati. Penyebabnya hanya karena sampah yang berserakan di bibir pantai.

“Pantai Padang Melang ini cukup bagus untuk berwisata pantai. Namun saat musim utara lihatlah kondisinya, kotor karena sampah,” ujar satu dari dua warga yang hari itu juga tengah melihat sampah sampah di pantai Desa Batu Berapit, Kecamatan Jemaja.

Katanya, jumlah sampah tersebut akan terus bertambah selama musim utara. Parahnya, jika perairan air laut naik maka terjadi rob. Sampah yang sebelumnya berhenti di pantai bisa terbawa ke pekarangan rumah panggung milik warga.

Setiap hari warga yang rumahnya terkena imbas sampah kiriman ini membersihkannya, namun sampah seakan silih berganti.

Pantauan wartawan, petugas kebersihan masih menggunakan cara konvensional untuk membersihkan sampah yang ada. Dengan perahu, sampah di perairan dikumpulkan lalu ditumpuk di satu lokasi. Sampah ini kemudian diangkut dengan sepeda motor sampah roda tiga ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Sampah yang berserak terdiri dari banyak barang, seperti botol plastik, karung, kantong plastik, potongan kayu dan sebagainya. (feri)

Loading...