Semarak Idul Fitri 1440 H Warga Taman Lembah Hijau
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Idul fitri adalah kesempatan bagi manusia untuk saling memaafkan diri. Dan untuk persoalan maaf memaafkan inilah warga Perumahan Taman Lembah Hijau, Jalan Hang Lekir, Kelurahan Batu IX, Tanjungpinang berkumpul, Sabtu (22/6/2019).
Mereka mendatangi rumah seorang warga yang dipinjam dijadikan lokasi silaturahmi sekaligus saling memaafkan. Meski hujan turun lebat, namun tak menyurutkan warga untuk mendatangi kesempatan baik tersebut. Sebagian warga memilih untuk berteduh di rumah dekat lokasi acara.
Silaturahmi ala warga Perumahan Taman Lembah Hijau ini dimulai pukul 16.00 WIB. Diawali dengan siraham rohani oleh ustaz yang diundang untuk memberikan ceramah agamanya.
Ketua Ikatan Perumahan Taman Lembah Hijau, Ariyanto beserta pengurus, Ketua RT setempat, Edward berada di kursi depan bersama tokoh lain, mendampingi ustaz.
Kursi di bawah tenda dan atap teras pemilik rumah penuh oleh warga. Sebagian ibu-ibu duduk di dalam ruang tamu. Yang lain menyiapkan makanan dengan aneka menu yang biayanya dikeluarkan dari uang kas perumahan.
Usai ustaz menyampaikan ceraham agama, warga berdiri mengikuti pola antrian untuk bersalaman, meminta maaf atas segala kesalahan. Dilanjutkan dengan makan bersama.
“Alhamdulillah acara terlaksana meski hujan turun. Terima kasih atas bantuan, sumbangan, dan kedatangannya,” ujar Ariyanto.
Sebelumnya, pagi harinya, warga sudah berkumpul di tempat ini untuk menyiapkan lokasi. Ada yang memasang spanduk, menata kursi, mendirikan tenda dan persiapan lain.
Lebaran tetap tak terlewatkan oleh warga Perumahan Taman lembah Hijau meski sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Justru kegiatan seperti ini ditunggu, karena pada awal lebaran banyak warga yang tak ada di rumahnya.
“Kalau begini kan bisa bertemu dan bersalaman,” ujar Rio.
Warga perumahan yang memiliki 80-an kepala keluarga (KK) ini memang cukup kompak untuk menyelenggarakan kegiatan pada momen tertentu. Seperti Idul Fitri dan 17 Agustus. Kerja bakti juga masih dilakukan rutin, sementara kaum ibu menjaga tradisi yasinan dan arisan.(man)