Menanti Keseriusan Gubkepri untuk PDAM Tirta Kepri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – PDAM Tirta Kepri yang pernah menyumbang ke pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kepri, kini terpuruk. Jangankan menambah jumlah pelanggan baru, melayani yang sudah ada saja dengan baik sudah kelimpungan.

Belum masalah sumber air baku di Waduk Seipulai yang terus menyusut. Juga masalah jaringan pipa yang kerap bocor di jalan.

Salah satu sumber penyebabnya, karena perusahaan daerah ini tidak memiliki nakhoda. Sudah sejak sekitar 2 tahun, PDAM Tirta Kepri tanpa direktur.

Padahal, fit and proper test untuk mencari direktur baru sudah dilaksanakan sejak sekitat setahun lepas. Namun, hingga sekarang direktur itu tidak juga ditetapkan.

“Gubernur Kepri didesak agar segera melengkapi struktur perusahaan daerah ini,” kata Kherjuli, Presiden Air Kepri yang juga Ketua Lembaga Air Lingkungan dan Manusia (Alim) menjawab suarasiber.com, Kamis (20/6/2019).

Kelengkapan Struktur PDAM

Lengkapi dulu strukturnya, ujar Kherjuli, agar ada yang bertanggungjawab penuh terhadap semua kegiatan di perusahaan itu. Setelah ada penanggungjawabnya baru bisa bahas solusi dari masalah yang ada.

Sebab, imbuhnya, keberadaan direktur saja belum menyelesaikan masalah. Apalagi, tanpa direktur. Karena, sistem penyediaan air bersih terdiri dari berbagai bidang. Mulai dari penyediaan air baku, pelayanan hingga manajemennya.

“Gubernur Kepri Nurdin Basirun, harus serius mengurus PDAM Tirta Kepri. Karena memang sudah jadi tanggungjawabnya,” tukas Kherjuli.

Saat ini perusahaan air minum ini dipimpin Plt Direktur, Syamsul Bahrum, yang masa jabatannya sudah berakhir. Praktis, perusahaan ini berjalan secara alami tanpa nakhoda.

Padahal, visi perusahaan yang berdiri sejak tahun 1971 ini sungguh luar biasa, yakni Budaya Bersih dan Melayani. Bersih di produk (air), sikap serta perbuatan juga hati.

Mimpi Jadi Perusahaan Air Unggulan

Melayani dengan infrastruktur yang ada. Dengan kemampuan yang dimiliki, dan sepenuh hati. Itu bisa dilihat di website pdamtirtakepri.go.id.

Perusahaan ini juga bertekad menjadi perusahaan air unggulan di Kepri. Namun, dengan kondisi yang sekarang ini, semua itu nyaris sebatas mimpi.

“Bagaimana mau jadi perusahaan air unggulan? Pelanggan saja masih menjerit. Distribusi airnya tak lancar. Air bakunya juga tergantung musim. Direktur pun tak punya,” ujar Zainal, aktivis pemuda Tanjungpinang.

Dengan segala minusnya itu, imbuh Zainal, para pelanggan PDAM Tirta Kepri patut respek dengan semua karyawan perusahaan itu. Mereka sudah membuktikan tanpa direktur pun mereka bisa menjalankan perusahaan. Meski tidak sempurna.

“Sependapat dengan Presiden Air, gubernur harus membuktikan keseriusannya mengurus air ini. Jangan sampai sudah mau Pilkada Kepri nanti, baru sibuk,” tukas Zainal. (mat)

Loading...