Hasriawady Peringatkan Pengelola Pencari Suaka

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hasriawady, anggota DPRD Bintan mengecam imigrasi, dan pihak pengelola pencari suaka di sebuah hotel di Batu 25, Kawal, Bintan.

Mereka dinilai tidak profesional. Karena, berulangnya penangkapan pria asing di rumah warga Bintan. Pengulangan kejadian membuktikan juga, tidak ada sanksi tegas bagi pelaku yang terciduk.

“Kita paham para pencari suaka ini terkait dengan lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Dan, menyangkut hubungan dengan negara sahabat.

Namun, mereka juga harus paham dengan norma, dan adat di tempat kita,” kata Hasriawady yang akrab dengan sapaan Gentong, menjawab suarasiber.com, Selasa (17/6/2019).

Menurut Gentong, kejadian penangkapan pria asal Asia Tengah di rumah wanita bersuami, Minggu (16/6/2019) pukul 04.00, harus jadi peringatan keras. Untuk pengelola para pencari suaka di hotel di Batu 25, Kawal, itu.

Terciduknya pria ganteng asal Asia Tengah di rumah wanita bersuami di Bintan, bukan cerita baru. Pria-pria ganteng seperti menjadi wabah pengganggu bini orang (pebinor) di Bintan.

“Ada yang rumah tanggannya berantakan, gara-gara ulah pencari suaka itu. Kita tak ingin mendengar ada kejadian serupa lagi,” tegas Gentong, yang terpilih kembali menjadi anggota Dewan Bintan di Pemilu 2019 lalu.

Gentong khawatir, jika kejadian serupa berulang lagi, warga akan bertindak sendiri. Jika itu terjadi bisa berdampak di dunia internasional. Tidak ada yang ingin hal itu terjadi.

“Namun, manajemen pengelola pencari suaka juga harus mengatur ulang aturan-aturan. Untuk mengendalikan prilaku pria-pria pencari suaka itu,” tukas Gentong.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang pria pencari suaka bernama Hod, diamankan warga Kelurahan Kawal, Bintan, Minggu (16/6/2019) sekitar pukul 04.00.

Hod digerebek karena menginap di rumah seorang perempuan berinisial R. Saat digerebek warga, suami R tidak ada di rumah. Yang ada hanya pria pencari suaka, Hod, R dan anaknya. (mat)

Loading...