Si Mungil yang Kebal Terhadap Tentakel Anemon

Loading...
Deby Sya’ban Priadi

Tahukan anda mengenai si mungil? Si mungil atau ikan badut (Clownfish) merupakan ikan karang tropis yang hidup di perairan hangat pada daerah terumbu dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair jernih.

Dengan daerah penyebaran di Samudera Pasifik (Fiji), Laut Merah , Samudra Hindia (Indonesia, Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma) dan Great Barrier Reef Australia.

Ikan Badut berukuran mungil. Panjangnya sekitar 5 sampai 11 cm saja, umumnya ikan badut berwarna jingga terang dengan belang-belang putih. Perpaduan warna ini sangat kontras, ikan ini memiliki sirip dayung (sirip samping) berbentuk agak bulat dengan garis pinggir hitam.

Ikan badut melakukan simbiosis mutualisme dengan anemon laut. Anemon laut berguna sebagai pelindung bagi ikan ini dari para predator, sedangkan ikan badut membantu anemon dari sisa-sisa makananya. Dari interaksi inilah yang membuat ikan badut juga sering dijuluki ikan anemon (anemonefish).

Ikan badut merupakan ikan omnivore (pemakan hewan dan tumbuhan), jadi selain intervebrata kecil (crustasea dan parasit yang melekat pada tubuh anemon), alga juga diketahui memenuhi 20-25% kebutuhan nutrisinya.

Amenon merupakan hewan laut yang memiliki tentakel penyengat, seperti ubur-ubur. Tentakel itu berfungsi sebagai alat untuk
menarik perhatian ikan. Tetapi, Ikan Badut sangat bersahabat dengan tentakel itu. Sangat kebal ya si mungil yang satu ini.

Anemon memiliki sengatan beracun yang hanya dapat ditahan oleh Ikan Badut, hebat bukan? Seperti halnya penghuni laut lainnya, Ikan Badut sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk melawan racun dari Anemon. Meskipun demikian mereka memiliki cara untuk mengatasi racun tersebut.

Tentakel Anemon dilapisi oleh lendir yang memiliki kandungan tertentu untuk melindunginya dari sengatan tentakel lain atau sengatan tentakel itu sendiri.

Lendir inilah yang dimanfaatkan oleh Ikan Badut untuk melindungi badannya dari sengatan tentakel Anemon.

Ikan Badut dapat bertahan beberapa saat terhadap sentuhan manja tentakel yang tidak lain adalah sengatannya sebelum akhirnya lumpuh. Cara yang dilakukan adalah dengan mengosok-gosokkan badannya secara cepat pada tentakel.

Ikan Badut dapat melumuri seluruh tubuhnya dengan lendir anti-sengat tentakel. Dalam waktu satu jam seekor Ikan
Badut akan bisa menyelimuti seluruh tubuhnya dengan lendir anti-sengat tersebut, sehingga pada akhirnya dia kebal terhadap sengatan tentakel.

Dengan demikian, mereka akhirnya akan aman bermain dan berada diantara tentakel-tentakel Anemon. Pada malam hari mereka sering tidur dengan berselimutkan tentakel-tentakel tersebut. Apabila Ikan Badut dipisahkan dari Anemon selama beberapa jam, maka mereka akan kehilangan kekebalannya dan untuk menjadi kebal kembali mereka perlu beradaptasi kembali.

Itulah mengapa Ikan Badut akan membela mati-matian anemon tempat mereka tinggal. Ikan Badut tidak pernah menyimpang
lebih jauh dari 30 cm/lebih dari inangnya seumur hidup mereka.

Ikan Badut dalam kelompok terdapat dominasi seekor betina. Hanya ada satu pejantan (ikan jantan yang berhak kawin) dan satu betina dalam kelompok ikan badut. Ikan badut lainnya adalah jantan hermaprodit, artinya ia bisa berubah menjadi betina.

Jika ikan badut betina mati maka salah satu ikan badut akan menjadi betina. Ikan badut betina ini kemudian akan memilih salah satu dari ikan badut menjadi penjantan yang memiliki hak kawin. Ikan badut tidak mengenal musim kawin tertentu, hewan ini dapat kawin kapan saja sepanjang tahun.

Ikan Badut jantan akan merayu ikan badut betina dengan mendekati, mengejar, menggigit, dan melebarkan sirip-siripnya dekat betina. Ikan badut betina akan bertelur di batuan dan karang dekat anemon secara bertahap yang jumlahnya mencapai beberapa ratus butir telur. Ikan badut jantan akan menjaga telur-telur tersebut sampai menetas, 4 atau 5 hari kemudian.

Penulis: Debi Sya’ban Priadi, NIM: 1802542410
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Prodi Ilmu Kelautan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH),

Loading...