Selamat Jalan Bang Cuan (Indra Cahyadi Wijaya)

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Tepat pukul 23.07 WIB, Sabtu (11/5/2019) tengah malam tadi, handphone saya terus bergetar. Pertanda, ada beberapa pesan wlWhatsApp (WA) yang masuk secara beruntun.

Pelan-pelan, saya meraih handphone yg tergeletak di atas meja kecil di samping tempat tidur itu.

Rupanya, WA yang masuk bertubi-tubi itu, datang dari Sigit Rachmat, Pemimpin Redaksi suarasiber.com.

Ia mengabarkan, seorang sahabat kami, Indra Cahyadi Wijaya, yang biasa kami sapa dengan panggilan, Bang Cuan, sedang dirawat di Rumah Sakit AL Tanjungpinang. Di Paviliun Mangkai kamar nomor 5.

Biasanya, jam segitu saya sudah tertidur. Tapi, entah kenapa, malam itu, mata saya tak bisa terpejam. Apalagi, seorang sahabat meminta saya mempelajari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Tukar Menukar Kawasan Hutan.

“Dy, Bang Cuan sakit. Dia dirawat di RSAL. Aku sudah di sini. Di Paviliun Mangkai, Kamar 5,” tulis Sigit dalam WA yang dikirim ke saya secara beruntun.

Setelah membaca pesan itu, saya langsung menelponnya dan memintanya jangan pulang dulu. Saya segera menyusul. Sekitar pukul 23.30 WIB, saya tiba di RSAL.

Sigit tampak duduk tercenung di depan kamar dengan Salihi, Kabid Komunikasi Diskominfo Bintan. Dan, beberapa staf dari Kominfo Pemkab Bintan. Saat ini, Bang Cuan, memang bertugas di Dinas Kominfo Bintan.

Saya masuk ke kamar, dan melihat anak pertama Bang Cuan, Sandra, terus membacakan ayat-ayat suci Alquran di samping ayahnya. Istrinya ada di sudut sambil terus memanjatkan doa.

Tak banyak kata-kata yg bisa saya ucapkan, kecuali berdoa untuk kesembuhan sang sahabat. Dalam kondisi hening, ingatan saya menerawang jauh ke masa-masa tahun 1997 – 2003. Mengenang masa-masa awal karier saya di dunia jurnalistik.

Bang Cuan ketika itu, honorer di Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Riau (Kepri). Dari jepretan tangannyalah hampir semua foto-foto Bupati Kepri, Abdul Manan Saiman dan Huzrin Hood ketika itu, beredar di kalangan wartawan.

Saya mengenalnya sebagai pribadi yang tak banyak bicara. Tapi, lebih banyak bekerja. Melayani wartawan yang butuh foto dan video kegiatan Bupati Kepri, adalah rutinitas kerjanya setiap hari. Sepanjang bekerjasama dengan Bang Cuan, saya tak pernah melihatnya marah.

Hari ini, Bang Cuan tak berdaya menghadapi penyakit yang menggerogoti kesehatannya. Ia sudah berobat kemana-mana, bahkan hingga ke Malaysia.

Tapi, belum ada perubahan yang signifikan. Menurut keterangan keluarganya, awalnya penyakit yang dideritanya didiagnosa diabetes dan stroke ringan.

Menjelang tengah malam, Kadis Kominfo Bintan Aupa Samake datang bersama sejumlah stafnya. Mereka pun ikut memanjatkan doa, untuk kesembuhan Bang Cuan.

Kepada teman-teman, para sahabat dan kerabat yang mengenalnya, mohon doanya untuk kesembuhan Bang Cuan. Semoga Allah SWT mengijabah doa kita semua. Aamiin yaa Rabb.

Hingga Minggu (12/5/2019) siang, Bang Cuan masih terbaring lemah. Selang oksigen yang menjadi alat bantu pernafasannya, juga masih menutupi mulutnya.

*****

Malamnya, pukul 20.31 WIB, saya kembali mendapatkan kabar dari Sigit. Bahwa Bang Chuan dipanggil oleh Allah SWT.

Innalillaahi Wainnailaihi Rooji’uun, selamat jalan Bang Cuan. Semoga khusnul khotimah. (aip

Loading...