Nuzulul Quran untuk Tingkatkan Prestasi Polri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Nuzulul Quran tahun ini diselanggarakan Polda Kepri di Masjid Alhalim, Polda Kepri, selasa (21/5/2019). Tema yang diangkat seputar Nuzulul Quran, Ramadan dan Idul Fitri untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa. Juga menanamkan kejujuran dan kedisiplinan guna mewujudkan personel Polri yang berprestasi dan inovasi.

Dari rilis yang disampaikan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Drs S Erlangga kepada suarasiber.com, pejabat tinggi Polda hadir pada kegiatan tersebut. Mereka ialah Kapolda Kepri, Wakapolda Kepri, Ketua MUI Kota Batam, Irwasda Polda Kepri.

Selain itu ada Pejabat Utama Polda Kepri, Bhayangkari daerah Kepri dan personel Polda Kepri.

Hikmah Nuzulul Quran

Peringatan Nuzulul Quran di Polda Kepri
Suasana peringatan Malam Nuzulul Quran di Masjid Alhalim, Komolek Polda Kepri. Foto – polda kepri

Rangkaian kegiatan diawali dengan ceramah agama oleh Ketua MUI Kota Batam, Berbuka Puasa bersama dilanjutkan dengan salat maghrib dan isya berjemaah.

Ceramah agama yang disampaikan oleh Ketua MUI Kota Batam, KH Usman Ahmad memaparkan janji Allah yang melipatgandakan amal perbuatan baik selama Ramadan.

Dengan demikian sudah seharusnya muslim menjadikan bulan penuh rahmat ini sebagai kesempatan memperbaiki diri. Setidaknya dengan rajin mendirikan salat 5 waktu dan berpuasa Ramadan.

Ketua MUI Kota Batam ini juga sependapat jika Nuzulul Quran, Ramadan dan dan Idul Fitri menjadi momen bagi semua muslim untuk lebih baik. Termasuk polisi, seperti pada tema yang diangkat pada kegiatan ini.

Sementara Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto menyampaikan sambutan tentang Nuzulul Quran.

Menurut Kapolda Nuzulul Quran mengandung banyak hikmah di dalamnya. Asalkan dimaknai dengan baik, memperbaiki kedisiplinan dan kejujuran.

Cemarah agama lainnya juga disampaikan Ustaz Lasudin SPdi. Mengangkat tema Nuzulul Quran, ustaz ini mengingatkan semua jemaah untuk mengamalkan yang diperintahkan oleh Alquran.

“Terutama membacanya di bulan Ramadan. Siapapun yang menyambut bulan suci ini dengan hati yang senang, gembira dan bahagia, Allah SWT haramkan jasadnya di neraka,” ujar Ustaz Lasudin.

Sejarah dan Doa

Dari berbagai referensi, Nuzulul Quran adalah turunnya Alquran pertama kali pada 17 Ramadan ke Nabi Muhammad SAW. Alquran diturunkan melalui Malaikat Jibril, dengan wahyu pertama surat Al-Alaq ayat 1-5.

Saat itu Nabi Muhammad sedang berada di Gua Hira. Ia pun menggigil usai Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

Dalam kondisi ketakutan juga, Nabi menceritakan apa yang dialaminya kepada istrinya sesampainya di rumah.

Sejak saat itulah nabi Nabi mendapatkan gelar Rasul. Artinya nabi yang mendapatkan wahyu untuk disebarkan kepada umat manusia.

Alquran ternyata tidak diturunkan sekaligus kepada Nabi Muhammad, melainkan secara bertahap. Turunnya ayat disesuaikan dengan persitiwa yang melatarbelakanginya. Lama waktunya adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.

Alquran selesai diturunkan menjelang kewafatan Nabi pada 9 Dzulhijjah tahun 10 H yang bertepatan dengan tanggal 27 Oktober 632 Masehi. Dengan turunnya ayat yang terakhir yaitu surah Al-Maidah ayat 3.

Di Indonesia setiap 17 Ramadan, seperti yang dilaksanakan Polda Kepri, biasanya dilakukan ceramah atau pengajian khusus bertemakan Nuzulul Quran. Untuk memperingati malam Nuzulul Quran bisa dilakukan dengan membaca doa, membaca Alquran, memperbanyak zikir, mengerjakan salat sunah malam, dan beribadah lainnya.

Doa yang dibaca pada malam Nuzulul Quran diantaranya:

Allahummagfir Lii Wa Liwaalidayya Arhamhumaa Kamaa Robbayaani Shoghiiroo.

Artinya: Ya Allah! Ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku semenjak kecil.

Selain itu ada juga doa lainnya yaitu: Allahumma Innaka ‘aufuwwun Tuhibbul ‘Afwa fa’fu’anni.

Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku. (man)

Loading...