Niujie, Masjid Terbesar dan Tertua di China

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Niujie, adalah masjid terbesar, dan tertua dari sekitar 23 ribu masjid yang tersebar di China saat ini. Dibangun sekitar tahun 966 M pada masa Dinasti Liao (916-1125).

Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok, Imron Rosyadi Hamid, menceritakan ada sekitar 23 ribu masjid di Tiongkok.

Dari 23 ribu masjid, ada sebuah masjid yang pernah dikunjungi dua Presiden Indonesia yakni KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Joko Widodo.

Gus Dur mengunjungi masjid ini tahun 2000, Joko Widodo mengunjunginya tahun 2017.

Masjid Niujie sekaligus menjadi simbol masuknya Islam di Ibu Kota Tiongkok. Masjid berarsitektur Tiongkok kuno didominasi dengan warna merah.

Foto – Instagram.com/jazzuli.khan

“Secara administratif berada di Distrik Xuanwu, Kota Beijing dan mampu menampung 1.000 jemaah,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari nu.or.id.

Berdasarkan data, lanjutnya, jumlah umat Islam di Kota Beijing mencapai 250 ribu jiwa. Masjid Niujie termasuk dari puluhan masjid yang ada di Beijing.

“Saya beruntung bisa ikut salat Maghrib berjemaah, dan mengaji di Masjid Niujie. Yang berada di kampung muslim Niujie, yang dihuni kurang lebih 18 ribu keluarga muslim. Dan, memiliki lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan atas,” papar Gus Imron.

Di luar Beijing, ujarnya, dia pernah juga mengunjungi Masjid Xian Al Adzim di Kota Xian. Masjid ini juga salah satu masjid tertua di seluruh daratan China yang berumur lebih dari 1.300 tahun.

Dihancurkan Genghis Khan

Masjid seluas 6.000 meter persegi ini didesain oleh Nazaruddin, anak dari Imam masjid. Sempat dihancurkan oleh Genghis Khan sekitar tahun 1215. Dan, dibangun kembali sekitar tahun 1443, di masa dinasti Ming.

Masjid ini, seperti ditulis oleh akun Instagram @jazzuli.khan, juga menjadi sebagai pusat kegiatan rohani bagi sekitar 18.000 umat muslim yang menetap di kawasan itu.

Bagian dalam Masjid Niu Jie. Foto – Instagramc.om/jazzuli.khan

Sebab, masjid yang terletak di district Xuanwu dikenal sebagai kawasan kampung muslim terbesar di Beijing. Yang jumlahnya sekitar 250 ribu jiwa umat muslim di seluruh Beijing.

Di sepanjang kawasan tersebut, tulis Jazzuli, bisa dijumpai restoran-restoran halal khas dua suku Islam terbesar di China, Hui dan Uyghur.

Dijumpai juga supermarket-supermarket dengan produk-produk halal. Bahkan, sekolah Islam dari tingkat dasar hingga SMA.

Di area masjid ini juga terdapat makam pendiri, dan imam masjid yang berjasa menyebarkan agama Islam di China, Syekh Ali Imamuddin, dan Syekh Ahmad Alburthoni.

Jazzuli, menambahkan untuk menemukan masjid yang salah satu lokasi syuting film Assalamu’alikum Beijing, lumayan agak tricky.

Karena jarak dari stasiun Guanganmennei metro subway Line 7 exit C, sekitar 1 km jalan kaki.

“Atau pengalaman pribadi saya naik bus no. 5 dari Qianmen kawasan Tiananmen Square, turun di Halte Niujie lanjut jalan kaki sekitar 600 meter.

Sambil jalan banyak bertanya dengan kata, qingzhens. Karena jarang sekali orang lokal yang tahu istilah masjid,” sebutnya. (mat)

Loading...