Jerawat, Gangguan Kulit yang Bikin Nggak Pede

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Jerawat, terkesan sepele namun tak sedikit yang dibuat stres. Apalagi, bagi anak baru gede (ABG) yang tengah membangun rasa percaya diri.

Biasanya benda kecil yang tumbuh di pori-pori wajah ini muncul di sekitar usia 10 tahunan atau di awal usia belasan. Umumnya, akan berhenti tumbuh dan hilang dengan sendirinya di usia 20-an tahun.

Akan tetapi, tidak sedikit juga yang mengalami masalah jerawat hingga usia 40-an tahun. Tergantung jenis kulit, dan kondisi hormon di tubuh.

Saat mulai tumbuh disertai dengan rasa gatal, yang menggoda jari untuk menggaruknya. Ada juga yang berusaha langsung memencetnya. Sehingga, menimbulkan infeksi yang semakin membuat gatal semakin parah.

“Waktu awal-awal dulu kena jerawat risau luar biasa. Malu juga. Gatalnya di muka juga minta ampun. Pokoknya begitu mulai terasa langsung mau pencet aja. Jadinya malah parah,” kata Dodi, aktivis pemuda di Tanjungpinang kepada suarasiber.com, Minggu (12/5/2019).

Soal penyebabnya, Dodi, tak memahaminya. Menurutnya, jerawat muncul karena memang sudah waktunya. Setelah dia berusia 20-an tahun hilang sendiri.

Dodi, tak pernah menggunakan obat untuk menghilangkan jerawat. “Palingan pakai alkohol 70 persen buat dioles, kalau pas dipencet berdarah,” sebutnya sambil tertawa.

Bagi sebagian laki-laki, jerawat memang terkesan diabaikan. Tapi tidak bagi kaum hawa. Jerawat bisa menjadi masalah besar, dan harus diselesaikan dengan langkah besar pula.

Berbagai jenis kosmetik akan dicari, dan dibeli untuk merawat wajah. Berapapun harganya akan tetap diusahakan membeli. Untuk membuat wajah terlihat mulus dan berbinar.

Itu sebabnya, salah satu iklan terpopuler di muka bumi ini sejak zaman old hingga zaman now, adalah kosmetika untuk wajah.

Jika segala kosmetika tak lagi mempan, maka jalan pamungkas pun diambil. Tentunya ada ongkos ekstra yang harus dikeluarkan.

“Saya sudah pakai segala kosmetik. Tapi tak ada yang mempan. Mungkin karena jenis kulit saya yang sensitif. Jadinya ya ke dokter,” ucap Dewi, remaja di Tanjungpinang.

Ternyata, ujar Dewi, ke dokter kecantikan juga tidak menjamin wajahnya mulus. Sempat bertahan sekitar setahunan, Dewi mencoba ke klinik kecantikan di Tanjungpinang.

“Setelah ke Natasa di TCC Mal Tanjungpinang baru berasa hasilnya. Tak tahu kalau ke orang lain. Kalau untuk saya di Natasa yang pas. Jerawat masih ada juga tapi sudah jauh sekali berkurangnya,” beber Dewi. (mat)

Loading...