Ini Jejak Kebesaran Tanjungpinang di Selangor, Malaysia

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kerajaan Selangor di Malaysia, dan Tanjungpinang (Kerajaan Riau Lingga) pernah memiliki hubungan yang sangat erat. Apalagi, sebelum kedua kerajaan ini terpisah oleh politik kekuasaan Inggris dan Belanda.

Selangor kemudian menjadi negara bagian Malaysia. Sedangkan, Riau Lingga menjadi bagian dari Indonesia.

Begitu eratnya hubungan antara kedua kerajaan itu, hingga keluarga Kerajaan Riau Lingga pun membuka usaha di Selangor. Usaha penambangan timah.

Hal ini disampaikan Dedi Arman, peneliti sejarah di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri menjawab suarasiber.com, Selasa (19/3/2019).

“Adalah Raja Ja’far, ujar Dedi, anak Raja Haji Fisabilillah yang kemudian menjabat sebagai Yang Dipertuan Muda (YDM) Riau VI yang berbisnis di Selangor,” kata Dedi.

Cucu Daeng Celak yang juga keponakan dari Sultan Selangor I, Raja Lumu, ujar Dedi, semasa hidupnya tak hanya dikenal cakap dalam urusan pemerintahan sebagai YDM Riau Lingga VI (1806-1831).

Baca Juga:

325 Karyawan Perusahaan Kecantikan asal Tiongkok Kagumi Barbekyu Ala Bintan Agro

P1/TL dan Guru Inpassing Berpeluang Ikut CPNS 2019

Mas Tommy: Jangan Harap Rakyat Rasakan Manfaat Parpol Tanpa Kerja Nyata

Gesits, Motor Matik Bertenaga Baterai Buatan Indonesia Hadir di IIMS 2019

Dia juga seorang pebisnis ulung, dan dikenal kiprahnya dalam pertambangan timah di Selangor. Selain di Selangor, ia juga menggarap timah di Pulau Singkep.

Darah bisnisnya turun ke kedua anaknya, yakni Raja Jumaat dan Raja Abdullah. Yang mengembangkan bisnis penambangan timah di Malaysia.

Jejak kebesaran bisnis timah di Malaysia itu hingga kini masih ada.

Gedung Raja Abdullah dibangun pada tahun 1856 di Kota Klang, Selangor, Malaysia. Selain sebagai tempat tinggal raja, gedung ini juga difungsikan untuk menyimpan bahan tambang berupa timah. (mat)

Loading...