Habiskan Duit Rp100 Miliar, Proyek Reverse Osmosis Jadi Monumen Kegagalan Pemda

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) Batu Hitam yang dibangun dengan dana APBN hingga sekitar Rp100 miliar, nyaris menjadi monumen kegagalan Pemda (Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang).

Sehingga di saat seluruh sumber air baku di Tanjungpinang susut akibat kemarau, SWRO itu cuma jadi catatan di atas kertas.

“Kita desak Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang lebih bersinergi. Agar, SWRO itu tidak menjadi monumen kegagalan,” kata Zainal, aktivis pemuda Tanjungpinang kepada suarasiber.com, Ahad (10/3/2019).

Terkait SWRO itu, Rudi Chua anggota DPRD Kepri dari Partai Hanura, membenarkan saat ini SWRO itu sedang tidak menghasilan air bersih.

Baca Juga:

Guru SMA dan SMK se-Kepri Tanyakan Belum Dibayarnya Tunjangan dan Gaji

Kontingen Polda Kepri Rebut 3 Emas dan 6 Perunggu di Piala Kapolri VIII

Bupati Lingga Bersedia Tampung Industri Pengolahan Bijih Plastik yang Ditolak Batam

Fasilitas itu, jelasnya, sudah menjadi bagian dari Pemko Tanjungpinang. Yang berarti untuk operasionalnya juga jadi tanggungan Pemko.

Pemprov Kepri sudah membangun jaringan pipa induk hingga ke sekitar Batu 4 dari arah pasar. Juga ke arah Ramayana.

“Apakah tahun ini ada anggaran untuk SWRO dari Pemko? Saya kurang confirm. Coba konfirmasi ke Pemko,” ujar Rudi.

Kepala Dinas PUPR Kota Tanjungpinang, Hendri dihubungi melalui telepon, SMS dan WhatsApp belum memberikan jawaban. (mat)

Loading...