Tarif Bagasi Lion Air Tak Banyak Pengaruhi Wisman ke Kepri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Diskresi manajemen Lion Air yang mengenakan tarif untuk bagasi penumpangnya, diyakini tidak banyak memengaruhi kedatangan pelancong ke Provinsi Kepri. Pasalnya, pintu masuk pelancong ke Kepri bukan cuma dengan pesawat.

Jika naik pesawat pun, mayoritas datang bukan menggunakan maskapai Lion Air. Secara geografis, jarak Kepri dengan Singapura sangat dekat, kalau pepatahnya sepenanakan nasi. Dengan kondisi ini, sebagian besar pelancong yang datang ke Kepri umumnya menggunakan kapal feri cepat.

“Pengaruhnya (kebijakan pembatasan bagasi penumpang Lion Air) ada, tapi sedikit. Sebagian besar kan datang ke Kepri dengan kapal feri melalui Singapura,” Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar yang diungkapkannya kepada suarasiber.com, Jumat (11/1/2019).

Baca Juga :

Refleksi Setahun Banjir, KNPI Jemaja Prakarsai Zikir Bersama

Harbaiyah Gantikan Arif Jumana di DPRD Bintan

Pemkab Lingga Kembali Meraih Piala Adipura

KRI Surik – 654 Terbaik di Jajaran Satkat Koarmada I

Saat ini banyak diberitakan di media, maskapai Lion Air mulai pekan depan menerapkan pembatasan bagasi. Bagasi maksimal yang bisa dibawa penumpang cuma 7 kilogram.

Lebih dari 7 kilogram dikenakan tarif. Untuk kelebihan bagasi itu calon penumpang bisa membeli semacam voucher yang bisa didapatkan di bandara atau luar bandara.

Di luar bandara harga vouchernya sekitar Rp180 ribu per 10 kilogram atau sekitar Rp18 ribu per kilogram. Sementara di bandara harganya bisa jadi sekitar Rp30 ribu per kilogram.

“Itu penjelasan yang kami dengar,” ujar Ipul, seorang pengguna jasa penerbangan Lion Air di Tanjungpinang. (mat)

Loading...