Kades Sungai Besar Malu dengan Ulah Pemilik Akun FB Mandala Pancur

Loading...

LINGGA (suarasiber) – Pernyataan-pernyataan pemilik akun Facebook Mandala Pancur yang diarahkan ke Andy Indra Pawennari dan Bupati Lingga Alias Wello, mendapatkan tanggapan Nazaruddin.

Nazaruddin ialah Kades Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, tempat dicetaknya sawah yang diprakarsai oleh Adi dan Aalias Wello. Ia mengaku malu atas apa yang sudah dilakukan warganya pemilik akun Mandala Pancur tersebut.

“Kami masyarakat Desa Sungai Besar senang dengan pencetakan sawah yang dibiayai pribadi oleh Pak Ady dan Pak Alias Wello. Dulu, desa kami ini langganan kebakaran dan banjir setiap tahun. Sejak ada sawah ini tak terjadi lagi,” Nazaruddin, Senin (31/12/2018).

Soal status Mandala Pancur yang mempertanyakan siapa saja orang orang yang bekerja di sawah itu, dijawab oleh Nazaruddin. “Sejak pembukaan, pembajakan, penanaman hingga panen, semua melibatkan masyarakat Desa Sungai Besar. Begitu juga hasilnya, meski belum banyak, tapi semuanya sudah merasakan beras dari sawah Sungai Besar,” imbuhnya.

Baca Juga :

Kapolres Tanjungpinang Kagumi Kemuliaan Hati Para Penggali Kubur

Dibandingkan 2017, Lebih Sedikit Warga Kepri Melanggar Hukum di 2018

Tahun 2019, Kabareskrim Siapkan Reserse Rasa Baru

Ini Penjelasan Kabareskrim soal Kasus Novel Baswedan

Nazaruddin mengaku sedih dan malu atas macam-macam tuduhan yang dilontarkan oleh akun Facebook Mandala Pancur terhadap Ady dan Alias Wello. Bahkan ia mengaku siap bersaksi di pengadilan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya.

“Jika diminta, saya siap bersaksi di pengadilan. Saya tahu persis bagaimana jiwa pak Ady itu membantu kami dengan menggunakan uang pribadi. Waktu pertama kali sawah ini dibangun, beliau dan timnya tidur di kantor desa. Ia jaga betul sawah itu, jangan sampai gagal,” bebernya.

Dia menambahkan, sewaktu masalah pencetakan sawah di Sungai Besar dilaporkan oleh LSM Riau Corruption Watch (RCW) Kepri, Mulkansyah ke KPK dan Kejaksaan Tinggi Kepri, dirinya bolak balik diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri, Polda dan Kejaksaan Tinggi Kepri.

“Alhamdulillah, tuduhannya malah berbalik. Karena kami memang tak ada masalah. Orang mau bantu kampung kita malah dicari-cari kesalahannya. Yang pasti, sejak sawah ini ada di Sungai Besar, dampak sosial ekonominya bisa dirasakan masyarakat,” ujar Nazaruddin. (mat)

Loading...