Emak-emak di Letung Mengarak Perempuan Penghibur ke Mess Pemda untuk Dipulangkan

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Kemarahan warga Kelurahan Letung, Jemaja, khususnya kaum emak-emak tak terbendung. Barisan emak-emak ini menyemut di kota kecil itu, memaksa perempuan malam yang bekerja di sebuah tempat hiburan malam keluar rumah berhadapan dengan warga, Rabu (16/1/2019).

Menjamurnya tempat hiburan, bahkan ada yang diduga belum mengantongi izin pemerintah dan memekerjakan perempuan malam menjadi pemicu kemarahan warga, khususnya emak-emak. Bersama sejumlah warga, mereka mendatangi tempat-tempat hiburan, memaksa perempuan malam keluar dari kamar mereka untuk berhadapan dengan masyarakat.

Sejumlah perempuan malam tak kuasa melawan keinginan warga yang jumlahnya banyak dan suasana riuh oleh berbagai teriakan. Di sebuah tempat hiburan, beberapa perempuan malam akhirnya keluar satu persatu lalu duduk di bangku yang ada.

Mereka tak bisa menahan beragam perasaan yang berkecamuk di hati. Ada yang mencari-cari KTP di tasnya, menyibakkan rambut panjangnya, bahkan ada yang mencoba tersenyum kepada warga yang berada persis di hadapan mereka.

Seorang dari mereka yang pertama keluar, mengenakan sweater lengan panjang, berambut panjang menggunakan telapak tangan kirinya untuk menahan dagu sekaligus menutup bibirnya. Lalu temannya keluar, mengenakan jaket hitam menutupi kaos merah mudanya yang lebih panjang. Perempuan ini melangkah sambil menggigit bibirnya.

Selanjutnya, mereka menyibukkan diri dengan ponsel di tangan masing-masing. Sesekali menjawab pertanyaan aparat kelurahan atau warga. Selebihnya, mereka menunduk.

Para perempuan malam ini selanjutnya diarahkan menuju Mess Pemda Anambas. Selama perjalanan, warga mengarak para perempuan malam tadi. Rencananya, mereka akan ditempatkan sementara di tempat ini sebelum diinapkan di sebuah penginapan.

Seorang pemilik kafe meminta agar perempuan malam yang bekerja di tempatnya agar mendapatkan jaminan pengamanan di Mess Pemda maupun di penginapan. Karena mereka, kata dia, menjadi tanggung jawabnya.

“Jangan sentuh atau apa yang membuat anak buah saya takut,” katanya berharap.

Sekretaris Satpol PP Kabupaten Anambas, Hery Fahrizal menjelaskan akan mendata terlebih dahulu para perempuan penghibur sebelum dibawa ke Mess Pemda. Ia juga memberikan jaminan mereka akan diperlakukan dengan baik sampai dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

Emak-emak pun mendengarkan penjelasan Hery dengan seksama. Menjelang petang mereka pulang. Namun emak-emak berjanji akan datang lagi ke Mess Pemda untuk mengecek apakah semua perempuan penghibur kafe sudah dibawa ke tempat ini atau belum.

Belum diketahui secara pastti berapa total perempuan penghibur yang bekerja di tempat hiburan malam di Letung, namun menurut emak-emak jumlahnya 30-an orang dari enam tempat hiburan malam yang ada. (hs)

Loading...