BUMD Tanjungpinang Diminta Fasilitasi Ketersediaan Kebutuhan Peternak Ayam

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Guna mengurangi ketergantungan peternak ayam di Tanjungpinang hanya dari para agen, Wawako Tanjungpinang Hj Rahma SIP meminta BUMD Makmur Bersama membantu menjembatani ketersediaan kebutuhan mereka.

“Seperti DOC (bibit ayam), pakan ternak dan obat-obatan kepada para peternak ayam,” kata Rahma saat memimpin rapat bulanan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang di ruang rapat kantor wali kota, Kamis (17/1/2019).

Hal ini disampaikan Rahma setelah mendengar pengakuan Muslimin, seorang peternak yang ikut rapat. Muslimin menjelaskan jika bibit ayam, pakan, dan obat-obatan dikendalikan oleh agen. Hal itu menyebabkan kesulitan di tingkat peternak, karena tingginya biaya produksi tidak dapat diikuti oleh kenaikan harga jual ayam.

Selanjutnya Pemko akan menggelar rapat dengan para peternak ayam.

Saat pembahasan inflasi, diketahui bahwa tingkat inflasi Kota Tanjungpinang per Desember 2018 berada pada angka 0,85 persen. Tingkat inflasi Kota Tanjungpinang per Desember 2018 itu masih jauh berada di bawah inflasi Kota Batam yang mencapai angka 1,20 persen. Menurut perhitungan BPS Kota Tanjungpinang, komoditi dominan yang memberi pengaruh terhadap besaran inflasi Tanjungpinang per Desember 2018 adalah sektor angkutan udara. Kenaikan harga tiket pesawat pada bulan Desember 2018, memberikan andil pada inflasi Tanjungpinang sebesar 0, 37 persen.

Baca Juga :

Bocah SD Tewas Terseret Arus Banjir di Tanjungpinang

Bangunan Berbiaya Rp11 Triliun Ini Diharapkan Jadi Ikon Baru Batam, Apa Itu?

Gigihnya Gubernur Kepri Ingatkan Pejabat Pusat untuk Membangun Jembatan Batam – Bintan

Para Perempuan Penghibur di Letung akan Dipulangkan Lewat Tanjungpinang dengan Kapal Bukit Raya

Ketua TPID Kota Tanjungpinang Drs Riono menambahkan bahwa untuk mempengaruhi harga bawang merah dan cabai merah di pasaran, BUMD telah mendatangkan bawang dan cabai merah dari Solok. Intervensi BUMD Tanjungpinang Makmur Bersama ini diharapkan mampu menekan kenaikan harga dua komoditi tersebut, hingga angka inflasi yang dipengaruhi oleh kedua komoditi itu mampu ditekan.

Sementara Bulog Subdivre Tanjungpinang melaporkan bahwa persediaan beras untuk Kota Tanjungpinang masih terjamin hingga dua bulan ke depan. Pasokan beras ke Tanjungpinang sendiri masih akan terus bertambah, karena saat ini tambahan persediaan beras untuk wilayah pelayanan Bulog Subdivre Tanjungpinang masing dalam perjalanan.

Dalam waktu dekat juga diadakan rapat dengan pengusaha, distributor dan Pelindo terkait dengan jam operasional bongkar muat barang di pelabuhan Batu 6.

“Karena panjangnya antrean bongkar muat berpengaruh pada biaya sandar yang juga mempengaruhi harga-harga barang kebutuhan pokok,” ungkap Riono. (mat)

Loading...