Suara Penuh Harap dari Pulau Duyung di Hari Guru Nasional

Loading...

PULAU DUYUNG (suarasiber) – Di kota-kota, Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November dirayakan dengan beragam kegiatan. Yang sudah jamak adalah upacara bendera, dan di beberapa tempat ada penganugerahan penghargaan untuk guru berprestasi.

Jauh di sana, di Pulau Duyung, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Hari Guru Nasional juga diketahui empat guru dan 33 siswa SMPN 9. Satu-satunya SMP yang ada di pulau ini.

[irp posts=”12925″ name=”Travelling ke Tanjungpinang, Jangan Lupa Tugu Bundaran Dompak”]

Namun tak ada upacara atau peringatan lain. Para siswa tetap sekolah seperti biasa. Hingga seorang siswa bernama Syahri mengungkapkan isi hatinya melalui WhatsApp ke redaksi suarasiber.com, Senin (26/11/2018) malam.

Baginya, empat guru yang mengajar tiga kelas dengan 33 siswa adalah benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa. “Satu orang guru kami mengajar tiga sampai empat mata pelajaran yang berbeda. Saya sebagai muridnya hanya bisa berdoa semoga guru-guru kami diberikan kesehatan dan kekuatan,” ungkap Syahri.

Dengan jujur, siswa ini hanya ingin melihat pendidikan anak-anak Pulau Duyung bisa lebih maksimal. Salah satunya dengan penambahan guru.

[irp posts=”12921″ name=”Guru Profesional Itu Sejatinya Mampu Merawat Jiwa Sosialnya”]

“Saya tidak tahu harus menyampaikan hal ini ke siapa. Dengan penambahan guru, empat guru kami setidaknya bisa beristirahat sejenak karena tak terlalu banyak mengajar,” imbuhnya.

Saat anak-anak lain bisa menjelajah dunia karena tersedianya komputer dan jaringan internet di sekolah, Syahri dan teman-temannya hanya bisa memanfaatkan ponsel. Namun untuk selalu mengakses informasi ia tak bisa melakukannya kapan saja. Alasannya, kuota internet harus dibeli.

Saat suarasiber.com menanyakan ada berapa komputer di sekolahnya, Syahri agak lama menjawab. Lalu suarasiber.com menghubunginya untuk berbincang langsung melalui ponsel. Sekian detik Syahri baru menjawab dengan suara terbata-bata, “Di sekolah kami nggak ada komputer, Bang.”

[irp posts=”12912″ name=”Inilah Mereka yang Diamankan Saat Penggerebekan Gelper di Batam”]

Kesedihan itu tak bisa disembunyikan pelajar yang mengaku tidak minta izin kepada empat gurunya untuk menghubungi suarasiber.com. “Hanya harapan dan keinginan ada penambahan guru, kebetulan kemarin Hari Guru Nasional. Saya beranikan diri untuk menceritakan keadaan sekolah di sini,” tambahnya.

Selain Syahri, ada juga Rudi yang akhirnya nimbrung ngobrol dengan suarasiber.com melalui WhatsApp. Senada dengan Syahri, Rudi juga melihat yang paling dibutuhkan adalah penambahan guru. “Saya tidak iri dengan sekolah-sekolah di kota, saya hanya ingin melihat jumlah guru kami cukup, itu saja,” tutur Rudi.

[irp posts=”12894″ name=”Dompak Terang Benderang, Tanjungpinang Remang-remang”]

Sementara seorang warga Pulau Duyung, Yus, berharap selain penambahan guru juga perlu ada komputer dan internet di SMPN 9 Pulau Duyung. Yus tahu, begitu banyak informasi berguna yang bisa diperoleh lewat dunia maya. Dan itu, kata dia, sangat penting untuk memberikan motivasi bagi para pelajar di kampungnya.

“Saya kira komputer dan jaringan internet juga dibutuhkan para guru dan siswa. Semoga suara warga ini mendapatkan perhatian pemerintah. Selamat Hari Guru Nasional, semoga selalu ikhlas mengajar anak-anak kami,” tutup Yus. (mat)

Loading...