Santri Diharapkan Semakin Vokal Suarakan Hidup Damai

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hari Santri Nasional di Kota Tanjungpinang diperingati dengan beragam kegiatan, Senin (22/10/2018). Kali ini dipusatkan di Ponok Pesantren Alkautsar, Tanjungpinang.

Peringatan puncak Hari Santri Nasional dilaksanakan dengan upacara di halaman Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senggarang.

“Saya bahagia karena kedatangan lebih dari 1.000 santri. Saya kira ini pertama kali Kantor Wali Kota dikunjungi 1.000 santri sejak Pemko Tanjungpinang berdiri,” kata Wali Kota Tanjungpinang, H Syahrul.

Sementara itu Kepala Kemenag Kota Tanjungpinang H Erman Zaruddin di lokasi yang sama mengatakan Kementerian Agama mengusung tema Hari Santri Nasional Bersama Santri Damailah Negeri. Isu perdamaian diangkat sebagai respon atas kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan seperti maraknya hoaks, ujaran kebencian, propaganda kekerasan dan terorisme.

Hari santri kali ini sebagai momentum untuk mempertegas bahwa santri sebagai pioneer yang berorientasi pada spirit modernisasi Islam di Indonesia dan komitmen cinta tanah air.

[irp posts=”11783″ name=”Inilah 5 Fakta Pengungkapakan TKI Ilegal di Nongsa”]

[irp posts=”11773″ name=”Ini Persamaan Nasib Gedung Rawat Inap RSUD Bintan dan Gedung Guru Kepri”]

[irp posts=”11770″ name=”Oknum Dokter Kandungan di RSUD Raja Ahmad Tabib Kepri, Diancam Pasal 351 KUHP”]

“Diharapkan para santri semakin vokal dalam menyuarakan untuk hidup damai. Mari kita tebarkan kedamaian kapanpun, dimanapun dan untuk siapapun,” pesan Erman.

Hari santri merujuk pada dikeluarkannya resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 Nopember 1945 di Surabaya yang dikenal sebagai Hari Pahlawan. Resolusi jihad mewajibkan umat Islam untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan RI.

Upacara di Senggarang juga tampak unik. Biasanya para peserta adalah pegawai pemerintah dengan seragam dinas. Kali ini para pesertanya ada yang mengenakan kain sarung dengan penutup kepala peci warna hitam. Mereka adalah para pengelola pondok pesantren se-Kota Tanjungpinang.

Layaknya upacara bendera lainnya, upacara Hari Santri Nasional juga dilakukan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, pembacaan UUD 145, pembacaan naskah Ikrar Santri dan menyanyikan Mars Santri. (mat)

Loading...