Vakum 24 Tahun, Lahan Ini Difungsikan sebagai Daerah Militer

Loading...

DABOSINGKEP (suarasiber) – Lahan yang sudah 24 tahun tak terpakai di Tanjungtodak, Dabo Singkep, Lingga kini difungsikan sebagai Daerah Latihan TNI AL.

Hal ini disampaikan Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Kamis (2/8/2018). “Untuk meningkatkan profesionalisme prajurit,” kata Yudo.

Koarmada I menggelar Latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) TK III Terpadu TA 2018. Sebelumnya Satuan Tugas Laut yang terdiri dari UT Aju,  UT Tabir,  UT Angkut dan UT Ranjau melaksanakan tahap gerakan menuju sasaran (GMS), tahap serbuan, dan tahap pengakhiran.

Sekitar pukul 06.00 WIB, Pantai Tanjungtodak berhasil dikuasai dan diduduki oleh pasukan pendarat marinir melalui operasi pendaratan amfibi.

Foto – penlantamal iv

Lebih kurang 1.210 personel TNI AL yang tergabung dalam beberapa kesatuan ini dengan cepat menguasai pantai yang disimulasikan dikuasai lawan.

 

Setelah berhasil mengamankan area Pantai Tanjungtodak, operasi tempur yang dikomandoi Koarmada I melanjutkan operasi darat lanjutan setelah tumpuan pantai berhasil dibentuk oleh Pasrat.

Usai menyaksikan pendaratan pasukan pendarat Korps Marinir, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti Tempat Latihan di Pantai Tanjungtodak.

Yudo mengatakan, latihan pendaratan amfibi yang berhasil menguasai Pantai Tanjungtodak merupakan puncak latihan Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) Tingkat III yang sudah sejak Senin 30 Juli 2018 berjalan dari Pangkalan Jakarta.

“Latihan ini dimulai dari Tanjungpriok Jakarta, melalui Perairan Bangka Belitung dan terakhir di Pantai Tanjungtodak,” katanya.

Dalam latihan ini Koarmada I melibatkan 17 KRI dan dua SSK Marinir dalam meningkatkan kesiapsiagaan personel dan Alutsista Koarmada I serta mengukur kemampuan Satuan Tugas Koarmada I dalam mendukung tugas TNI AL dalam meminimalisasi ancaman dari laut.

Selain itu, Latihan Glagaspur Tingkat III ini juga berupaya melatih kemampuan penyiapan Operasi Amfibi guna menghadapi dan menggagalkan penguasaan wilayah NKRI oleh pihak musuh serta melatih kemampuan Komando, Kendali dan Komunikasi dengan seluruh unsur maupun satuan terkait Operasi Amfibi.

Latihan ini melibatkan KRI 1 KRI jenis Multi Role Light Freegat (MLRF), 2 KRI jenis Perusak Kawal (PK) Parchim Class dan 4 KRI Jenis Angkut Tank Frosch (ATF). Kemudian 2 KRI Jenis Kapal Cepat Rudal (KCR 40), 4 KRI Jenis Kapal Patroli (PC), 1 KRI Jenis Bantu Tunda Samudera (BTD), 2 KRI jenis Penyapu Ranjau (PR), 2 unsur pesawat udara yang terdiri dari 1 Pesud Cassa-6205 dan 1 pesawat Helly BO-105.

Sementara Pasukan Marinir (Pasmar 1) lanjut Yudo melibatkan kekuatan 2 SSK Pasukan Pendarat (Pasrat) , 3 Tank BMP-3F serta 7 Pansam BTR-50M.

“Kami berharap dari latihan ini para prajurit dapat meningkatkan profesionalisme sesuai bidang tugasnya. Ini masih dalam lingkup yang kecil dan kedepan evaluasi dari latihan ini akan dilakukan lebih besar lagi,” tegas dia.

Latihan tempur juga disejalankan dengan penanaman pohon bakau, bhakti sosial pengobatan umum, pemberian life jacket, sekolah dan peresmian Surau Al Faizin Tanjung Harapan Kampung Pasir Kuning.

Dilengkapi juga hiburan untuk warga seperti kirab alutsista mengelilingi kota,  panggung prajurit bersama masyarakat dan tetjun payung di Lapangan Merdeka. (mat)

Loading...