Idul Adha bagi Pelajar dan Mahasiswa Kepri di Perantauan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Tak ada yang lebih indah saat lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, selain merayakannya dengan keluarga. Namun hal itu tak selamanya bisa dilakukan pelajar atau mahasiswa asal Tanjungpinang yang menuntut ilmu di luar daerah.

Ulfy salah satunya. Mahasiswi Universitas Riau (UR), Pekanbaru, Idul Adha kali ini tak bisa dirayakannya bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Kesibukannya sebagai mahasiswi membuatnya harus rela menjalani lebaran di kampung orang.

Ilalang (kanan) memandang aula sekolahnya, Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Nasib pelajar perantauan saat lebaran. F-istimewa

Kesepian mulai dirasakannya ketika mendengar takbir di hari Selasa (21/8/2018) malam. Dari masjid dan surau di dekat kosnya, seolah berlomba mengumandangkan pujian menyanjung kebesaran Ilahi.

Tak terasa air matanya menitik, pelan. Ia memang tak sendiri, ada teman kos lain yang tak pulang. Namun terbayang jelas bagaimana indahnya berlebaran bersama keluarganya.

Ulfy harus menahan kesedihannya, larut dalam suasana. “Ini Idul Adha pertama saya tak pulang. Besok TOEFL di kampus, lagian kuliah juga nggak lama lagi,” kata mahasiswi Jurusan Ekonomi ini kepada suarasiber, malam itu.

TOEFL di UR dilaksanakan per fakultas. Khusus untuk mahasiswa ekonomi dilaksanakan Kamis, 23 Agustus 2018,Faktultas Pertanian 1-2 September 2018. Sementara fakultas lain banyak yang masih menunggu informasi selanjutnya.

“Nggak apa-apa berlebaran di perantauan, karena memang ada yang harus dikejar. Insyaallah tahun depan berlebaran bersama keluarga,” harap Ulfy.

Ilalang (kiri) dan temannya sesama pelajar asal Tanjungpinang, Kepri, Novian, siswa Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) yang menimba ilmu di Yogyakarta. F-istimewa

Sementara di Yogyakarta, Muhammad Farand Ilalang yang juga baru merasakan berlebaran jauh dari otang tuanya menuliskan kisahnya ke suarasiber. Pelajar kelas X Sekolah Menangah Musik (SMM), Yogyakarta harus berlebaran di Kota Gudeg ini, ketika tujuh teman-teman kosnya mudik.

Alumni SMPN 4 Tanjungpinang yang memilih instrumen gitar ini mengaku ada yang kurang saat mendengar azan berkumandang. “Rata-rata yang perantau dari luar Jawa tidak pulang. Saya sebenarnya mau main ke teman satu kelas yang dari Malaysia, tetapi dia pergi, di kosnya tak ada,” tulis Ilalang yang dikirimkan melalui email ke suarasiber.

Bersyukur meski tak berlebaran Idul Adha di kampung, makanan khas lebaran bisa dinikmatinya. Ada teman dekatnya, Novian Rachmadani Nugraha, siswa Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Jurusan Animasi yang juga alumni SMPN 4 Tanjungpinang, mengajaknya ke rumah neneknya di Gedong Kuning, Yogyakarta dan hari itu menyembelih hewan kurban.

“Alhamdulillah, masih bisa merasakan suasana lebaran. Setidaknya lewat rendang yang nikmat,” tulis Ilalang. (Aulia Dewi Gizta)

Loading...