Irjen Arief Sulistyanto Siap Letak Jabatan, Jika Seleksi Masuk Akpol Ada KKN

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Sekitar 376 calon taruna (catar) peserta (335 pria, dan 41 wanita) seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol) akan memasuki seleksi tahap akhir di Semarang. Dari 376 orang itu hanya akan diambil 250 orang, terdiri dari 220 orang calon taruna, dan 30 orang calon taruni.

Sebelum seleksi akhir yang dilaksanakan hingga 28 Juli 2018, dilaksanakan pengucapan pakta integritas, sumpah seluruh panitia, dan orang tua catar, Rabu (4/7/2018) di Graha Cendikia Akpol, Semarang. Acara ini sekaligus mengawali tahapan seleksi tingkat pusat.

“Seleksi akan dilakukan secara transparan, obyektif dan bersih dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN),” kata Irjen Pol Drs H Arief Sulistyanto MSi, As SDM Kapolri menjawab suarasiber.com, Kamis (4/7/2018).

Arief menjamin seluruh proses seleksi catar itu dilaksanakan clean and clear. Bahkan, Arief yang juga ikut disumpah siap untuk meletakan jabatannya. Jika, melanggar sumpah yang telah diucapkannya, yakni menjamin seleksi yang transparan, obyektif dan bebas KKN.

Untuk itu, selaku Ketua Panitia Pusat Seleksi Taruna Akpol, Arief, menekankan pentingnya kejujuran dan obyektifitas pelaksanaan tes. Ada sekitar 15 poin arahan yang disampaikan Arief di acara pengucapan Pakta Integritas dan Sumpah Seleksi Akpol 2018 tersebut. Berikut ini adalah arahan lengkap Arief Sulistyanto:

1. Saya selaku panitia pusat mengucapkan selamat datang kepada adik-adik dari seluruh indonesia yang lolos dan terpilih. Dimana berkat hasil kerja keras kalian, akhirnya kalian bisa duduk di tempat ini.

2. Perjuangan proses seleksi di pusat ini lebih berat dibanding seleksi daerah, karena kalian harus bersaing dengan calon taruna terbaik yang sudah diseleksi di masing-masing Polda seluruh Indonesia. Sebagai konsekuensi, perjuangan kalian harus lebih lagi dan para orang tua harus lebih menyemangati dan mendoakan..

3. Orang tua hanya bisa mendoakan dan menyemangati para calon taruna, tidak ada cara lain untuk membantu.

4. Tadi calon taruna, orang tua, panitia dan termasuk saya sudah melaksanakan sumpah di hadapan Tuhan.Jika kita sadar betapa sakralnya sumpah ini, maka kita seharusnya tidak akan mau melanggar apa yang sudah disumpahkan. “Bagi saya, lebih baik saya melepas jabatan saya daripada saya harus melanggar sumpah saya.”

5. Terdapat 4 sumber pembentukan perwira, antara lain PAG, SIP, SIPSS dan Akpol. Untuk menghasilkan perwira yang berkualitas dibutuhkan rekrutmen yang bersih dan profesional. Khusus untuk Akpol dimana pendidikannya 5 kali lebih lama dibandingkan sumber perwira yang lain, dibutuhkan calon taruna yang berkualitas. Agar dapat menjalani proses pembentukan selama 4 tahun. Jangan sampai di tengah masa pendidikan terhambat karena kesehatan atau kompetensi lain yang minim.

6. Proses seleksi Akpol ini sangat tergantung dari kemampuan calon taruna itu sendiri. Jika lulus, berarti para calon taruna memang memiliki kompetensi yang mumpuni, dan yang belum lulus berarti harus meningkatkan kompetensinya lebih lagi.

7. Apabila tidak lulus, janganlah mencari katebelece atau sponsorship. Saya tidak akan membantu dengan cara yang tidak jujur karena:

– Hal itu melanggar sumpah yang sudah saya ucapkan di hadapan Tuhan.

– Mengkhianati seluruh calon taruna dan orang tua calon taruna.

8. Seleksi rekrutmen Akpol ini menjunjung nilai – nilai sebagai berikut:
-transparan
-obyektif
-kompetitif
-normatif
-adil
-bebas KKN

9. Setiap nilai hasil tes rekrutmen yang keluar akan dimasukkan ke internet. Sehingga orang tua dpt memonitor hasilnya dari rumah. Melalui sistem yang transparan dan akuntabel ini, menutup peluang bagi panitia untuk akal- akalan.

10. Sudah kalian rasakan bagaimana baiknya tahap seleksi di panda. Sebagai contoh di Banten dan Lampung, beberapa orang bahkan membuat pernyataan bahwa “kami masuk ke tingkat pusat bukan karena katebelece atau sponsorship tapi karena proses rekrutmen yang memang kami rasakan clear and clean.”

11. Pada pandangan saya dan seluruh panitia, kami tidak melihat kalian dari latar siapa orang tua kalian, tapi yang kami lihat adalah seberapa besar usaha kalian untuk lulus dalam tes ini.

13 jangan sia-siakan jerih payah kalian dan doa restu orang tua selama ini, di sinilah pertaruhan masa depan kalian. Sehingga selama 21 hari ke depan lakukan yang terbaik. Lakukan dan taati peraturan yang disampaikan. jaga sikap dan perilaku kalian sebagai taruna walaupun kalian masih calon taruna.

14. Kami akan fasilitasi agar selama proses seleksi, obyektifitas dan profesionalisme tetap terjaga. Kami akan dukung dengan proses yang clear and clean. Sehingga segala prosesnya dilakukan secara jujur, bersih, dan akuntabel. Percayalah dengan kemampuan kalian sendiri jangan kepada kemampuan di luar kalian, karena tidak ada gunanya.

15. Jangan ada KKN atau sponsorship, karena jika ditemukan akan didiskualifikasi. *Apabila ada niat untuk melakukan hal tersebut, urungkan! Jika sudah mempersiapkan, batalkan! Jika sudah dikirim, tarik dan jangan gunakan! Sebelum kami umumkan untuk didiskualifikasi*.

Inilah sikap mental yang dibutuhkan sebagai calon taruna sebelum menjadi perwira yang berjiwa ksatria yang menjunjung tinggi kejujuran. Semarang 4 Juli 2018. (mat)

Loading...