Wow, Omzet Persewaan Pondok di Trikora Rp5 Juta Per Hari

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Ahad, 18 Juni 2018 adalah hari libur yang menyenangkan bagi sebagian warga Pulau Bintan. Dan itu hari yang menyenangkan juga bagi para pemilik persewaan pondok yang mengular, sepanjang Pantai Trikora.

Bone masih menyimpan senyumnya pada Senin, 19 Juni. Hari itu, meski tak seramai hari sebelumnya, sebagian besar pondok yang dimilikinya di Pantai Tanjung Sentosa disewa para pengunjung.

Di Pantai Tanjung Sentosa, lelaki asal Flores ini bukan satu-satunya pemilik pondok. “Ada beberapa orang lagi, batas pondok saya hanya sampai pohon kelapa itu,” tuturnya sambil menunjukkan batas yang dimaksud.

Sederhana pondoknya, namun saat liburan lebaran tak sesederhana itu hasilnya. F-man

 

Jika ditotal secara keseluruhan, ada 100 lebih pondok beratap rumbia di pantai yang berdekatan dengan Pantai Trikora Pemda. Hari biasa sewa pondok Rp30 ribu, sementara pada hari libur seperti lebaran Rp50 ribu. Artinya, 100 pondok x Rp50 ribu, hasilnya Rp5 juta.

Tempat lain juga menerapkan tarif yang sama. Seperti di Pondok Sederhana Pantai Trikora I, Telukbakau. Bahkan di tempat ini memasang tarif Rp100 ribu khusus untuk persewaan pondok malam hari. Seperti malam tahun baru, ada acara dengan sajian barbeyu atau hidangan dipanggang.

Jika menilik ramainya suasana lebaran di hari Senin, tak menutup kemungkinan masih separo pondok di pantai ini menghasilkan rezeki yang cukup lumayan. Pendapatan tertinggi diakui Bone dari persewaan pondok.

“Dari hari pertama lebaran sampai sekarang, belum ada 40 butir kelapa terjual,” ungkap Bone.

Padahal, di warungnya yang sederhana, di bawah beberapa batang pohon kelapa, berhadapan dengan hamparan pasir putih dengan angin yang tiada lelah bertiup, Bone sengaja memajang buah kelapanya di atas rak kayu. Sangat jelas untuk dilihat. Buah kelapa itu juga bukan hasil petikan lama, karena diambil dari pohon kelapanya sendiri.

Menurut Bone, warga yang merayakan lebaran di Pantai Trikora kebanyakan membawa bekal sendiri dari rumah. Karena lebaran adalah kesempatan yang tak bisa dirasakan setiap hari. Ada anggota keluarga yang sengaja pulang kampung untuk bisa berlebaran bersama.

Warga tampaknya memilih pantai untuk berlibur dan berlebaran. Di antara batang batang pohon kelapa, mobil berbagai merek dan tahun keluaran diparkir. Belum sepeda motor. Juga jarang ditemui warga datang seorang diri.

Bisa ditebak, dalam satu pondok adalah keluarga, teman sekantor, atau paling tidak kumpulan orang-orang yang saling kenal. Yang anggota keluarganya banyak, menyewa lebih dari satu pondok.

“Saya bersama keluarga besar, butuh dua pondok,” penuturan Yuli Setyawan.

Pilih saja tempat parkirnya, lalu pilih saja pondok yang ingin disewa untuk menikmati suasana pantai. F-man

Warga Tanjungpinang ini memilih duduk di pondok sambil menikmati santapan masakan anak dan istrinya. Ia lalu menunjukkan beberapa bocah yang tengah asyik bermain air di pantai.

“Itu cucu, ada yang baru pulang dari Bandung, Batam,” ujar Yuli.

Selain pondok, ada juga yang membawa tikar sendiri. Dibentangkan di atas rerumputan. Pemandangan yang pasti terlihat di tengah tengahnya adalah kotak nasi, lauk, sayur dan air minum.

Trikora masih menjadi tempat liburan lebaran favorit bagi warga. Tak salah jika Pemkab Bintan bersama instansi lain mengantisipasti kejadian yang tak diinginkan.

Di Pantai Trikora Pemda, terlihat sedikitnya tiga penjaga mengawasi warga yang tengah bermain air di pantai. “Hari ini anginnya normal, semoga tak terjadi sesuatu di sepanjang Pantai Trikora,” ujar seorang diantara mereka sambil tetap mengawasi warga yang berlibur. (mat)

Loading...