Warga Hilang 18 Hari, Tulang Belulangnya Ditemukan di Perut Buaya

Loading...

LINGGA (suarasiber) – Teka-teki raibnya Azman (42) nelayan Mepar, Kecamatan Lingga, pada 12 Mei 2018 lalu diyakini ada hubungannya dengan tulang-belulang yang ada di perut seekor buaya yang ditangkap warga, Kamis (31/5/2018).

Lantaran penasaran, Sabtu (2/6/2018) warga pun membelah kulit perut buaya. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah benar buaya tadi menerkam manusia. Sebab, kabar yang berkembang, Azman yang saat kejadian sedang menampung air di pelantar rumahnya diseret buaya ke laut, lalu dinyatakan hilang.

Baca juga: Warga yang Geram Tangkap Buaya Pemangsa Manusia

Untuk memastikan apakah tulang belulang yang ada di perut buaya sepanjang 4,20 meter adalah tulang manusia, ada penjelasan dari dr Atan dari RSUD Encik Maryam. Dilansir dari marwahkepri.com, dr Atan membenarkan pembedahan perut buaya.

Tulang belulang yang ditemukan di perut buaya menurut dr Atan adalah tulang paha, tulang kering, pasangan tulang kering, tulang tumit, tulang rawan rusuk, tulang leher dua buah, tulang lengan bawah, tulang rahang bawah, dengan satu buah gigi geraham. Tulang-belulang tersebut tidak dalam kondisi utuh.

Ia meyakini tulang yang ditemukan itu adalah tulang manusia. “Tulang manusia dan binatang itu jelas berbeda, karena dari cara berjalannya juga sudah berbeda,” terangnya.

Dugaan lain bahwa itu tulang primata juga ditepis dr Atan. Ia menjelaskan, memang ada kemiripan tulang manusia dengan primata, sepmisal simpanse. “Manusia dengan simpanse walaupun mirip, tapi jelas berbeda,” tambah dia.

Baca juga: Di Malam Hening, Warga Desa Mepar Tewas Dimangsa Buaya

Dokter Atan lalu memberikan bukti lain. Di dalam perut buaya juga ditemukan potongan kain baju dan pihak keluarga membenarkan bahwa warna dan corak kain itu merupakan baju yang dipakai Azman.

Bukti lainnya tidak ada. Jaringan lunak seperti daging dan kulit tidak tersisa karena sudah hancur oleh alat pencernaan di perut buaya. Sementara tulang belulang manusia belum bisa dihancurkan oleh alat pencernaan buaya dalam waktu 20-an hari, terhitung sejak Azman dinyatakan hilang.

Oleh keluarga almarhum, tulang belulang yang diambil dari perut buaya itu di makamkan di lubang makam yang sama untuk menguburkan potongan daging tubuh Azman yang ditemukan dua hari setelah ia dinyatakan hilang.

Tulang tersebut dibersihkan, dimandikan terus dikafani dan dikuburkan secara Islam. (mat)

Loading...