Lima Lembaga Survei Ini Unggulkan Lis dalam Pilkada Tanjungpinang 2018

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Lima lembaga survei melakukan survei terhadap dua calon Wali Kota Tanjungpinang 2018, H Syahrul SPd dan H Lis Darmansyah SH, sejak April 2017 hingga Juni 2018. Kelimanya mengunggulkan Lis Darmansyah.

Survei terakhir dilaksanakan oleh tim Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang. Survei dilaksanakan dari 8 Juni – 14 Juni 2018.

Hasil survei Stisipol ini disampaikan ketua tim survei Suyito MSi dari P3M (Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) Stisipol Raja Haji didampingi Shahril MPM, Sekretaris P3M Stisipol, Sabtu (23/6/2018) siang.

Hasil survei yang dirilis oleh P3M Stisipol Raja Haji Tanjungpinang

“Berdasarkan hasil survei 8 Juni – 14 Juni 2018 tersebut, elektabilitas pasangan Lis – Maya adalah 50,25 %. Sedangkan Syahrul – Rahma 35,75 %,” kata Suyito di konperensi pers yang dihadiri juga oleh Ketua Stisipol Endri Sanopaka.

Hasil survei Stisipol tersebut senada dengan yang dilakukan oleh 4 lembaga survei lainnya, yang sudah lebih dulu melakukan survei.

Trend elektabilitas head to head H Syahrul SPd vs H Lis Darmansyah SH periode April 2017 hingga Juni 2018 berdasarkan lima lembaga survei adalah sebagai berikut:

– Indobarometer pada April 2017 Lis 48,50 %; Syahrul 28,90 %.
– PKKP Stikom IGA pada Juni 2017 Lis 42,00 %; Syahrul 21,00 %
– Pusdeham Surabaya pada November 2017 Lis 46,50 %; Syahrul 27,00 %.
– Gurindam Center pada Maret 2018 Lis 44,00 %; Syahrul 28,00 %.
– PKKP Stikom IGA pada April 2018 Lis 46,25 %; Syahrul 36,00 %.
– P3M Stisipol pada Juni 2018 Lis 50,25 %; Syahrul 35,75 %.

Ditambahkan Suyito, metodologi yang dilakukan oleh P3M Stisipol meliputi populasi survei adalah warga Tanjungpinang yang sudah memiliki hak pilih; menggunakan metode stratisfied multistage random sampling dengan jumlah responden 400 orang, margin of error plue minus 4,9 % pada tingkat kepercayaan 95 %.

Responden terpilih diwawancara tatap muka, diberikan daftar pertanyaan oleh pewawancara terlatih dari kalangan mahasiswa/sederajat yang sudah mendapatkan pelatihan. Pengambilan data survei dari penentuan responden dan wawancara di lapangan pada rentang waktu 8 hingga 14 Juni 2018.

Quality control terhadap survei dilakukan melalui tiga cara, spotcheck lapangan, yaitu sebanyak 25 % dari total sampel didatangi dan diwawancara kembali untuk memastikan kebenaran data. Lalu callback, yakni sebanyak 20 % sampel responden dikontak kembali melalui telepon guna keperluan konfirmasi verifikasi.

Terakhir input data, di mana 20 % dicek secara acak input data ke dokumen hasil wawancara.

Sebaran kuesioner dalam survei ini, Seijang 34 orang, Dompak 08 orang, Tanjungpinang Timur 20 orang, Tanjungunggat 24 orang, Tanjungayun Sakti 20 orang, Penyengat 08 orang, Kampung Bugis 12 orang, dan Senggarang 10 orang.

Kemudian, Tanjungpinang Kota 10 orang, Tanjungpinang Barat 36 orang, Kamboja 30 orang, Bukit Cermin 20 orang, Kampung Baru 24 orang, Melayu Kota Piring 30 orang, Air Raja 22 orang, Kampung Bulang 20 orang, Batu Sembilan 36 orang dan Pinang Kencana 36 orang.

Responden kalangan rumah tangga terbanyak yaitu 110 orang disusul swasta 97 orang, pekerja lepas atau buruh 65 orang, sisanya terbagi ASN, pengusaha, pedagang, petani atau nelayan.

Berdasarkan suku, responde Melayu 146 orang, Jawa 127 orang, Minang 35 orang, Batak 22 orang, suku lainnya 66 orang, tidak tahu kosong dan tidak menjawab atau rahasia 4 orang.

“Debat kandidat juga memberikan preferensi kepada masyarakat,” ujar Endri Sanopaka.

Suara swing voter sekitar 14 persen, imbuhnya, bisa mengubah hasil akhir. Bisa terbagi dua, bisa mengarah ke salah satu pasangan. Dan, bisa juga tidak memilih. (mat)

Loading...