Bakso Joko dan Es Campur Juki

Loading...

Joko bisa saja menambahkan menu minumannya dengan es campur. Karena secara skala usahanya, ia lebih mampu. Dan jika Joko melakukannya, Juki tidak akan mendekatkan gerobak es dorongnya ke gerobak bakso dan mi ayam milik Joko.

Joko dan Juki bukan sesuatu kalau bagi kebanyakan orang. Bahkan yang terlalu sering lewat di depan mereka, atau malah langganan bakso atau mi ayam Joko. Atau juga langganan es campur Juki.

Mereka hanya pedagang kecil. Joko memang mampu menyewa teras sebuah ruko sebagai lapak usahanya. Namun bisa dikatakan saat ini ia hanya bertahan. Hasilnya diputar lagi untuk membeli bahan, ada sih untungnya. Cukuplah untuk hidup yang sederhana, kelas bujangan.

“Orang-orang yang punya duit sekarang gampang buka bakso dan mi. Bayar tukang masak dan gaji, bisa jualan,” tutur perantau Solo yang sebelumnya juga menjadi karyawan warung bakso dan mi ayam.

Sementara Juki bisa dikatakan semut. Namun ia menikmati perjalanannya dengan gerobak es kecilnya. Karena tak ada atap, yang ada langit, Juki mau tak mau harus melengkapi gerobaknya dengan payung besar warna-warni. Setidaknya agar bahan-bahan es campurnya tidak panas oleh sinar matahari langsung.

Dua gerobak jualan beda menu berdampingan, butuh kejernihan hati tingkat tinggi. F-man

Setiap hari, kedua pedagang ini bertemu. Ada kalanya bertukar jualan. Joko pesan es campur Juki, Juki minta dibuatkan satu mangkuk bakso. Lalu keduanya duduk satu meja, dengan kursi berhadap-hadapan, di lapak Joko.

Kalau ada pembeli bakso, Joko berdiri melayani. Jika ada pembeli mi ayam, Joko juga melayani pembeli lebih dahulu, baru duduk kembali bersama Juki. Giliran ada pembeli es campur, Juki yang bangkit dari duduknya.

“Hampir setiap hari ngobrol. Sambil menunggu pembeli,” kata Juki, siang itu sebelum Ramadan.

Gerobak bakso dan mi ayam dan gerobak es campur yang berdekatan rupanya membawa hoki sendiri bagi para pemiliknya. Tidak semua yang duduk di kursi lapak Joko semuanya makan bakso, ada juga yang minum es campur buatan Juki.

“Karena ada es campurnya saja saya balik ke sini,” tutur Ira yang duduk di kursi lapak Joko. Padahal gadis berjins ketat ini, tiga menit lalu sudah melawati tempat jualan Joko dan Juki.

Rupanya Ira lagi kurang mood menyantap bakso atau mi ayam Joko, ia lebih melirik es campur Juki. Temannya, gadis berkulit bersih berkacamata yang pesan satu mangkuk mi ayam.

Bagi Joko dan Juki, mungkin mereka lupa pernah mendapatkan mata pelajaran yang di dalamnya ada istilah simbiosis mutualisme. Hanya keinginan berbagi yang membuat keduanya bisa bersatu.

Seandainya Joko rakus, ia tak butuh Juki. Selain bakso dan mi ayam, dilengkapi saja menu minumnya dengan es campur. Juki pasti menyingkir. Ia pasti pikir-pikir jika diminta uang sewa tempat, karena sudah ikut nimbrung.

Paling juga Juki menggerutu.

Lihatlah Joko dan Juki, mereka tak butuh membaca buku tebal soal perdamaian. Tak payah membaca rumus rumus pertemanan dalam perbedaan. Filosofi tingkat tinggi juga tak akan masuk ke otak keduanya. Daripada dipakai untuk memikir hal-hal seperti itu, mending mikir soal jualan.

“Tuhan tidak akan menukar rezeki saya dengan dia, Mas,” ungkap Joko, saat saya izin mendekati meja di mana ia duduk bersama Juki.

Tidak ada kekhawatiran, apalagi ketakutan dalam hati keduanya. Berdua juga bisa mengobati kesedihan. Namanya jualan, kalau minta untung terus dan itu bisa, agaknya semua orang ingin menjadi pedagang. Kadang dompet Joko tebal, saku celana Juki tipis. Kadang dompet Juki menggelembung, sementara laci uang Joko hanya terisi beberapa lembar uang pecahan kecil.

Dengan guyon, bercanda, ngobrol, mengisap rokok dari bungkus yang sama, semua merasakan senang.

“Jangan lupa tulis Joko dan Juki saja, Mas, kalau buat beritanya,” pesan Joko sambil tertawa. Juki hanya tersenyum simpul.

Ingin melihat perbedaan yang menyejukkan ini? Datanglah ke lokasi Pasar Bestari, Bintan Center. Di depan pintu masuk pasar, silakan cari gerobak bertuliskan mie ayam bakso dan di dekatnya ada gerobak es campur dengan stiker tulisan BMD.

Dan mari belajar hidup berdampingin dari orang orang kecil ini. (man)

Loading...