Alhamdulillah, Endapan Lumpur Jalan Senggarang Dibersihkan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Berita parahnya jalan di Senggarang akibat air hujan dan endapan lumpur yang terjadi Senin (25/6/2018) mendapatkan reaksi dari Pemko Tanjungpinang.

Foto yang dikirimkan Sekda Kota Tanjungpinang, Drs Riono MSi, Selasa (26/6/2018) siang menunjukkan sejumlah anggota Satpol PP Kota Tanjungpinang kerja bakti membersihkan lumpur yang menutupi permukaan jalan.

Perhatikan aspal yang terkelupas oleh terjangan air di foto ini. F-ist

Saat air hujan menggenangi jalan, kawasan permukiman dan area lain di Senggarang kemarin, dua warga menjadi korban. Dua pengendara sepeda motor terpelanting, satu diantaranya harus dirawat ke rumah sakit karena daun telinganya sobek.

“Ini foto foto yang dikirimkan Pak Sekdako. Mewakili masyarakat kami mengucapkan terima kasih atas bantuan kawan-kawan dan tanggapan cepat dari Sekda,” ujar anggota DPRD Kepri, Rudi Chua yang meneruskan foto dari Sekda ke suarasiber.

Proses membersihkan lumpur jalan di Senggarang. F-ist

Dalam foto tersebut tampak anggota Satpol PP Kota Tanjungpinang membersihkan lumpur jalan. Mereka menggunakan sekop dan peralatan lain. Selanjutnya, dengan bantuan mobil pemadam kebakaran (Damkar) lumpur tadi disemprot sehingga wajah asli aspal jalan pun terlihat. Bahkan lobang jalan pun terlihat sehingga tidak membahayakan warga yang melintas.

Terkait luapan air ini Rudi Chua berkomentar, harusnya dana reklamasi digunakan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat tambang.

Dana reklamasi yang berjumlah ratusan miliar itu hingga kini masih mengendap di Bank BPR pelat merah milik kabupaten dan kota di Kepri.

Kondisi jalan usai dibersihkan dari lumpur. F-ist

Ada kesan tumpang tindih kewenangan, di saat ada musibah banjir seperti di Senggarang. Hal ini membuat masyarakat kebingungan. Akan mengadu ke Pemprov, dialihkan ke kabupaten/kota. Mengadu ke Pemkab/Pemko dialihkan ke Pemprov.

“Seharusnya kedua pemda (pemprov dan pemkab/pemko) bisa berkoordinasi. Terlepas kewenangan siapapun, masyarakat sudah merana sengsara akibat dampak bauksit yang diizinkan pemerintah. Seharusnya pemerintah bertanggung jawab terhahap kondisi tersebut,” kata Rudi Chua kepada suarasiber.com, kemarin. (mat)

Loading...