Air Kaleng Penanda Lebaran

Loading...

Bahkan sejak puasa baru setengah bulan, akan tampak air kaleng lalu-lalang di jalan. Mereknya beragam. Jika sudah seperti itu, Idul Fitri dipastikan segera datang.

Awalnya, belasan tahun lalu, saat saya masih di Batam, sempat terkejut juga. Menjelang lebaran, kantor tempat saya bekerja memberikan bingkisan air kaleng. Dan istilah air kaleng juga saya baru kenal sejak menginjakkan di Kepri, awal 2000 silam. Air kaleng itu air dalam kemasan botol.

Dan saya tak perlu mencari tahu lebih jauh, tatkala lebaran tiba saya bertandang ke rumah teman, suguhan minumannya ya air kaleng. Ke tetangga, air kaleng lagi. Lalu ada banyak telepon dari narasumber, minta datang untuk mengambil air kaleng.

Butuh tempat sementara untuk menampung ratusan bahkan ribuan kotak air kaleng bagi swalayan ini menjelang Idul Fitri. F-man

Akan sangat biasa menjelahg lebaran kita mendengar seseorang menelepon menanyakan ada THR tak? Jangan lekas membayangkan THR-nya itu uang, bisa jadi air kaleng.

Semakin mendekati hari H, air kaleng semakin menjadi pemandangan membosankan di jalan. Atau silakan datang ke swalayan-swalayan lokal di Tanjungpinang, ribuan kaleng disiapkan untuk memenuhi kebutuhan warga yang akan berlebaran.

Beberapa swalayan bahkan menambah ruangan sementara di teras hanya untuk menampung tumpukan air kaleng. Ini penting, karena akan semakin banyak warga datang untuk membeli. Selain membelinya kontan, bayar langsung, tak sedikit yang menyodorkan kupon.

Aih, air kaleng pakai kupon segala? Jangan heran jika ke Kepri, pegawai mendapatkan air kaleng dari kantornya berbentuk kupon. Juga perusahaan swasta. Di dalam kupon sudah tercantum merek air kalengnya apa. Pegawai swalayan terlihat lelah betul jika sudah mendekati lebaran.

Motor motor banyak yang dibebani terlalu berat, hanya untuk mengangkut air kaleng. Mobil bak terbuka atau pikap, isinya air kaleng. Di segala sudut jalan, air kaleng seakan tiada putus.

Empat siang kemarin, saya mampir ke rumah teman dekat. Tampak sekali sedihnya, lebaran tahun ini belum ada satu kotak air kaleng pun diantar orang ke tempat kosnya. Sebagai tukang urut yang sudah puluhan tahun melayani warga, kenalannya tidak sedikit. Padahal tahun kemarin, di kamarnya menumpuk puluhan kotak air kaleng dari para pasiennya.

Antre air kaleng di swalayan-swalayan adalah hal biasa setiap kali lebaran menjelang. F-man

Kebetulan saya mendapatkan beberapa kotak, saya kasih dia satu. Nah, sore tadi, teman saya datang ke rumah dan membawa satu kotak air kaleng dan dua bungkusan kue. Rupanya pasien-pasiennya mengiriminya THR air kaleng menjelang hari H persis. Injure time.

Satu, dua, lima, belasan teman yang mengeluh lebaran tahun ini teruk. Air kaleng jauh berkurang. Sementara yang seminggu sebelum lebaran tiba sudah ada belasan tumpukan kotak air kaleng akan terlihat gembira.

Salah satu topik hangat jika ingin dibicarakan menjelang lebaran ialah air kaleng. Warga rela antre di sebuah swlayan untuk mengambil THR air kalengnya dari kantor.

Besok pagi Insyaallah Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah tiba. Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, akhirnya datang juga hari kemenangan. Saya menjadi khawatir jika kemenangan yang diraih dengan sangat susah payah itu diartikan sebagai berapa tumpukan kotak air kaleng di rumah.

Sementara yang sama sekali tak mendapatkan THR air kaleng menutup pintu rumahnya rapat-rapat besok. Menurut saya, boleh saja air kaleng sebagai penanda lebaran tiba. Tetapi semoga saja lebaran bukan sekadar air kaleng, manis sesaat saat melewati tenggorokan. Dan bukan pula lebaran adalah air kaleng.

Seberapa banyak orang yang telah kita sakiti dan seharusnya didatangi untuk meminta maaf. Seberapa banyak orang yang sudah menyakiti dan kita dengan ikhlas tulus memaafkannya. Mari kita hitung jumlahnya, dan untuk sesaat lupakan jumlah air kaleng itu. (nurali mahmudi)

Loading...