Dan Driver Gojek Antarkan Pesanan Aloha Thai Drinks ke Rumah

Loading...

Rabu sore, 9 Mei 2018, saya tiba di rumah setelah paginya ke Kijang, Bintan, lalu membuka kios di Tanjungpinang. Anak saya, Ilalang, yang sudah seminggu lebih di rumah karena memang libur usai Ujian Nasional (UN) dan mengunggu kesembuhan pergelangan tangan kanannya karena retak dan engselnya bergeser ingin sesuatu yang dingin penghilang dahaga.

Nurali Mahmudi – Tanjungpinang

Lalu saya teringat, bukankah Gojek sudah bisa dinikmati warga Tanjungpinang? Saya buka aplikasinya yang sudah diinstal tiga hari sebelumnya. Beberapa hari lalu saya sempat mencoba layanan Go Ride, mau ngojek dari Jalan menur, depan Hotel CK ke toko Jalan Seijang. Lokasi penjemputan saya set, lokasi tujuan juga sudah ketemu. Saya klik order Gojek.

Sebuah notifikasi terbaca jelas, mengatakan bahwa di Tanjungpinang belum tersedia layanan ini.

Dan Rabu sore saya kembali mencobanya. Kali ini saya memilih menu Go Food, saya cari daftar kuliner terdekat. Ketemu aneka es di Pinag Lestari. Anak saya memilih sendiri jenisnya, saya juga, lalu klik tombol add. Tak jauh beda dengan belanja online yang sering mengganti tombol ini dengan keranjang.

Sistem di aplikasi secara otomatis akan menjumlahkan berapa harga dua gelas minumen beda rasa serta ongkos pengantaran untuk driver Gojeknya. Dua minuman masing-masing perkiraan harganya Rp14.000 dan ongkos driver Rp8.000. Totalnya Rp36.000.

Kalau ketemu driver Gojek yang baik, sopan, tanggap dan menyenangkan saya tidak akan pelit memberinya bintang lima. F-man

Sebelumnya saya set lokasi pengantaran. Waduh, alamat perumahan tempat saya tinggal tak ada. yang ada hanya nama jalan besarnya. Saya pikir kelamaan jika saya harus memesang lokasi perumahan di Google Maps, saya pilih saja lokasi nama jalan tadi.

Lalu di fitur kirim pesan saya tambahkan lokasi rumah saya dengan ciri-ciri yang mudah dikenali.

Saatnya mencari driver Gojek yang menyambar pesanan saya itu. Animasi driver Gojek melintasi bangunan dengan latar belakang gunung muncul. Sesi pertama tak ada yang ngambil rezeki sore itu. Lalu masuk ke sesi kedua waktu mencari driver terdekat diulang secara otomatis. Tak juga ada yang beraksi.

Pasti bukan karena driver Gojeknya tidur. Paling yang sedang mangkal dekat Pinang Lestari tak ada. Masuk ke sesi ketiga akhirnya hups seorang Driver bernama Agus Suryana merespon. Dia menjawab pesan saya dengan pertanyaan apakah benar saya pesan dua cup Aloha Thai Drinks. Saya jawab benar. Ditanya lagi, apakah set lokasi pengantaran sudah benar.

Ah, kelamaan kalau SMS. Saya tekan saja tombol gagang telepon dan berkomunikasi dengan Agus. Sudah.

Ada yang berubah di layar smartphone saya. Total yang harus aya bayarkan ke driver Gojek berubah. Dari Rp36 ribu ke Rp30.000. Perubahan ini setelah driver memesan minuman saya di Pinang Lestari. Rupanya harga awal untuk minuman masih perkiraan, setelah driver membelinya dia mengupdate harga sebenarnya. Atau sedang ada diskon ya? He he.

Berbekal panduan rute yang harus dilewati di smartphonenya, saya lihat pergerakan driver Agus. Celakanya saya tidak memperhatikan jika baterei smartphone saya benar-benar kritis. Masih pada proses pengantaran tiba-tiba layarnya meredap dan mati.

Yaaah, ujar anak saya. Buru-buru diambilnya charger lalu colok lagi. Langsung nyalakan. Bukan apa-apa, kasihan juga kalau drivernya kebingungan nanti.

Sepuluh menit kemudian driver Gojeknya datang. Dia menenteng plastik berisi dua cup Aloha Thai Drinks. Saya bayar lalu Agus berkata kepada saya: Mas boleh minta tolong rate (kasih nilai) untuk saya, ya.

Ya sudah, saya cari fitur pemberian rate dan saya kasih lima bintang plus komentar bagus. Lha memang bagus driver pertama yang menyambar orderan pertama saya ini. Lain kali bisa saja saya kasih bintang cuma satu, karena setengah bintang tak ada.

Saya tanya ke Ilalang, bagaimana rasa minuman yang dipesannya. Enak, Yah, jawabnya. Enak Le (panggilan kesayangan untuk anak lelaki – Jawa) lha wong dianter Gojek. Biasanya saya suruh dia berangkat sendiri dan sore itu dia tak mungkin pergi sendiri membawa motor sementara satu tangan masih diperban dengan papan kayu pelurus tulang.

Minuman dingin milik saya sudah habis. Lalu saya melihat-lihat menu pilihan Gojek, entah mengapa pikiran saya kok teringat toko stiker saya. Alangkah senangnya kalau ada fasilitas Go Sticker, jadi kalau ada warga Tanjungpinang yang ingin pesan stiker bisa menggunakan jasa Gojek.

Namun saya juga ragu, seandainya ada Go Sticker, apa ya mau orang membayar ongkos Gojek jika hanya membeli satu atau dua biji stiker ukuran kecil yang harganya hanya Rp3.000 – Rp5.000 per biji.

Lantas saya mengubur khayalan tadi. Kesadaran saya kembali normal untuk mengatakan, welcome Gojek di Tanjungpinang.

Sambil tersenyum, saya lantas mengirimkan screenshoot orderan pertama saya menggunakan jasa Gojek teman saya di Jakarta. Teman yang selalu mengolok-olok saya salah satunya dengan kalimat: makanya Gojek saja.

Setidaknya berkurang bahan olok-olok dia. Kalau soal status kota, sama. Dia di ibu kota, saya pun sama. Bedanya, dia ibu kota negara saya di ibu kota provinsi. ***

Loading...